Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memantau kondisi ekspor batu bara Indonesia ke China yang saat ini tengah mengalami penurunan. Adapun, penurunan ini terjadi di tengah penerapan Harga Batu Bara Acuan (HBA) sebagai patokan transaksi ekspor.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengakui ekspor batu bara Indonesia sempat mengalami kontraksi. Namun demikian, hal itu tidak hanya disebabkan oleh kebijakan HBA, tetapi juga terdapat faktor lain, seperti pasar global yang tengah mengalami kelebihan pasokan.
Oleh karena itu, pihaknya bakal melakukan sejumlah evaluasi terhadap dinamika pasar yang saat ini sedang berlangsung, terutama mengenai ekspor batu bara ke pasar utama, seperti China.
"Kan kita tahu tentang marketnya yang pas. Karena kebetulan ini over aja supply-nya. Nanti kita evaluasi," kata Tri ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (25/4/2025).
Perlu diketahui, keputusan Pemerintah Indonesia yang mewajibkan penggunaan Harga Batu Bara Acuan (HBA) untuk ekspor mulai 1 Maret 2025 rupanya mendapat penolakan dari sejumlah pembeli di Tiongkok, yang merupakan pasar utama RI. Penolakan tersebut berpotensi melemahkan upaya Indonesia dalam mengoptimalkan nilai ekspor batu bara.
HBA sendiri sebelumnya hanya digunakan sebagai dasar perhitungan royalti, namun saat ini diwajibkan sebagai patokan dalam transaksi ekspor dan domestik. Hal ini dilakukan untuk memberikan kontrol nasional yang lebih besar atas nilai transaksi domestik dan ekspor untuk komoditas bahan bakar tersebut.
Meski begitu, hampir dua bulan berlalu sejak aturan tersebut diberlakukan, mayoritas pembeli Tiongkok enggan menggunakan HBA dan sebagian besar pengiriman masih menggunakan Indeks Batu Bara Indonesia (ICI) lama. Menurut dua pedagang batu bara Tiongkok, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (25/4/2025), patokan harga baru tersebut tidak transparan dan jarang diperbarui. Harganya juga dinilai lebih mahal.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Sumbang 23% Total Investasi RI Disumbang Dari Hilirisasi Tambang
Next Article Bahlil Teken Aturan Baru, Mulai 1 Maret Ekspor Batu Bara Pakai HBA