Impor Garam Industri Bakal Disetop, Pabrik Makanan-Minuman Bilang Ini

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana menghentikan impor garam industri, khususnya untuk sektor aneka pangan. Aneka pangan selama ini mencakup untuk penggunaan mi instan, tepung bumbu dan lainnya yang sering diimpor oleh industri makanan dan minuman (mamin) di Indonesia.

Targetnya, mulai 31 Desember 2025, seluruh kebutuhan garam di industri makanan dan minuman (mamin) harus dipenuhi dari produksi dalam negeri.

"Targetnya jelas, mulai 31 Desember 2025, kebutuhan industri aneka pangan wajib dipenuhi dari produksi dalam negeri. Itu komitmen kita," ujar Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Doni Ismanto Darwin kepada CNBC Indonesia, Senin (14/4/2025).

Namun, rencana ini menuai catatan penting dari pelaku industri. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman menilai kebijakan tersebut perlu dikaji lebih dalam karena saat ini produksi garam industri dari dalam negeri masih belum mencukupi, baik dari sisi jumlah maupun kualitas.

"Saya kira, kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan ya, Pak Zulhas. Kemudian dengan KKP, dengan Kemenperin, dan Kementerian Perdagangan. Dan perpresnya sudah keluar. Jadi Perpres Nomor 7 Tahun 2025," ujar Adhi saat ditemui usai acara Halal bi Halal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Jakarta, Senin (14/4/2025).

Ia menjelaskan, aturan tersebut sudah memberikan ruang untuk tetap membuka keran impor garam dalam kondisi tertentu, selama ketersediaan dalam negeri belum mencukupi.

"Relaksasi apabila dengan kondisi tertentu tidak dimungkinkan ketersediaan dalam negeri, pemerintah bisa memutuskan untuk memberikan izin. Jadi sudah ada perpresnya. Dan sekarang sedang dalam pembahasan," tambahnya.

Adhi menegaskan, para pelaku usaha sebenarnya mendukung penuh upaya pemerintah untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri. Bahkan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan PT Garam dan berbagai pihak lainnya. Tapi menurutnya, realita di lapangan menunjukkan ketersediaan garam industri lokal belum siap sepenuhnya.

"Ya kita setuju bahwa semaksimal mungkin menggunakan produk dalam negeri. Tapi kami sudah melakukan koordinasi dengan PT Garam, dengan yang lain. Ketersediaannya belum mencukupi. Seperti spek apa yang dibutuhkan oleh industri makanan dan minuman," katanya.

Menurut Adhi, beberapa sektor seperti pembuatan ikan asin atau kecap masih bisa menggunakan garam lokal. Namun untuk produk-produk yang lebih kompleks, seperti makanan ringan kering, garam lokal belum bisa memenuhi standar yang dibutuhkan.

"Kalau yang misalnya untuk bikin penggaraman ikan asin, untuk kecap, mungkin masih bisa. Tapi untuk produk-produk yang bubuk, yang kering itu masih belum bisa," jelasnya.

Adhi menilai, belum memungkinkan jika industri aneka pangan dipaksa sepenuhnya menggunakan garam lokal dalam waktu dekat. Alasannya bukan hanya soal jumlah, tapi juga spesifikasi teknis dari garam itu sendiri.

"Tidak mungkin. Karena masih kurang. Tapi kami setuju untuk mendorong bagaimana di sektor hulu dari garam ini meningkatkan produksinya terus. Tapi kita harus ingat bahwa garam itu tergantung cuaca. Pernah satu tahun itu produksi tidak sampai 100 ribu ton, itu pernah. Padahal kebutuhan garam kita itu termasuk alkali, klor, alkali semua itu hampir 4 jutaan kan," ujarnya.

Kalau produksi dalam negeri sangat rendah, sementara impor dihentikan total, Adhi khawatir akan terjadi kekosongan pasokan yang berpengaruh pada rantai industri makanan dan minuman.

"Kalau produksi tidak sampai 100 ribu ton, kita mau bagaimana? Kalau misalnya tidak boleh impor," tambahnya.

Adapun ketika ditanya soal tantangan utama dalam penggunaan garam lokal, Adhi menyebut dua hal utama, yakni kuantitas dan kualitas. Katanya, garam industri berbeda dengan garam konsumsi biasa, dan kebutuhannya sangat spesifik.

"Kualitas spek dan jumlahnya juga. Dua-duanya (belum bisa). Tapi karena beda antara garam konsumsi dengan garam industri," pungkasnya.


(hoi/hoi)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Minta Srimul Siapkan Dana 80 Ribu Kopdes Merah Putih

Next Article Tok! Zulhas Putuskan RI Setop Total Impor Garam 2 Tahun Lagi

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |