Pas Idul Adha, Distribusi Bantuan Rakyat Gaza Mendadak Dihentikan

6 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Distribusi bantuan untuk masyarakat Gaza dihentikan sementara pada hari Jumat (6/6) atau tepat pada saat perayaan Idul Adha. Penghentian sementara dilakukan menyusul serangan brutal oleh Israel yang menewaskan puluhan warga sipil Gaza yang sedang menunggu bantuan.

Mengutip Reuters, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), kelompok kemanusiaan yang dikelola AS dan Israel mengatakan kepadatan penduduk telah membuat operasi tidak aman untuk dilanjutkan.

GHF menyatakan penghentian ini dilakukan sebagai bentuk protes sekaligus permintaan kepada militer Israel untuk memperketat protokol keselamatan warga sipil di sekitar perimeter militer.

Akibat penghentian tersebut banyak wilayah yang mengalami kekurangan pangan. Serta, pertempuran yang terus berlanjut di banyak wilayah di Jalur Gaza.

Otoritas kesehatan setempat mengatakan setidaknya 16 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, sebagian besar di Gaza utara. Sementara itu tentara Israel mengatakan empat tentaranya tewas dan lima lainnya terluka oleh ledakan di sebuah gedung di Khan Younis.

GHF sebelumnya memutuskan untuk menutup sementara fasilitasnya di wilayah kantong itu, Rabu (4/6). Hal ini terjadi saat Israel memberlakukan wilayah zona perang di Gaza.

Kemudian mereka mengatakan bahwa pihaknya benar-benar telah mendistribusikan makanan, sebelum mengatakan bahwa mereka harus menutup gerbangnya sebagai tindakan pencegahan.

"Distribusi dilakukan dengan damai dan tanpa insiden; namun, distribusi dihentikan karena kepadatan yang berlebihan sehingga tidak aman untuk dilanjutkan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Saat warga Palestina di seluruh Jalur Gaza yang dilanda perang merayakan dimulainya salah satu hari raya terpenting umat Islam, Idul Adha, pasukan Israel melanjutkan operasi militer yang menurut mereka diperlukan untuk membasmi dan menghancurkan militan Hamas.

Militer Israel diguncang oleh tewasnya empat tentara di sebuah bangunan yang dipasangi bom, yang membuat jumlah korban tewas di pihak tentara menjadi delapan sejak awal Juni.

"Ini adalah hari yang menyedihkan dan sulit," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, militer mengeluarkan perintah evakuasi baru untuk wilayah di dalam dan sekitar Kota Gaza, dengan peringatan akan adanya serangan yang akan segera terjadi.

Mirisnya, saat jutaan Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Adha dengan nyaman, penduduk Gaza menggelar salat Idul Adha di tempat terbuka, di samping masjid dan rumah-rumah yang dibom.

"Seperti yang Anda lihat, kami menggelar salat Idul Adha, sementara pengeboman, penembakan, dan serangan pesawat masih berlangsung," kata seorang wanita, Umm Mahmoud, di Khan Younis.

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza berisiko mengalami kelaparan setelah blokade Israel selama 11 minggu di daerah kantong itu, dengan jumlah anak-anak yang menderita kekurangan gizi akut meningkat hampir tiga kali lipat.

GHF mulai mendistribusikan paket makanan di Gaza pada akhir Mei, mengawasi model baru distribusi bantuan yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak memihak maupun netral.

Operasional dihentikan pada hari Rabu dan meminta militer Israel untuk meninjau protokol keamanan setelah pejabat rumah sakit mengatakan lebih dari 80 orang telah ditembak mati dan ratusan lainnya terluka di dekat titik distribusi antara tanggal 1-3 Juni.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Tetapkan Idul Adha Jatuh Pada 6 Juni 2025

Next Article Tentara Israel Blokir Jalan, Ribuan Warga Gaza Tak Bisa Pulang

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |