Jakarta -
Wakil Ketua MPR, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meraih penghargaan Top 100 IPB Alumni Prominent 2025 kategori Lembaga Legislatif dan Politik Nasional. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi bagi 100 alumni IPB berkontribusi strategis bagi bangsa, nasional maupun internasional.
Dalam sambutannya, Ibas, yang merupakan lulusan S3 IPB University, merefleksikan pentingnya pola pikir ilmiah dalam menentukan kebijakan publik. Ia juga menekankan proses belajar dan penelitian kerap menghasilkan temuan yang berbeda dari dugaan awal.
"Kita semua pernah belajar bahwa hasil penelitian tidak selalu sesuai hipotesis. Tetapi justru dari situlah ilmu berkembang," ujar Ibas dalam keterangannya, Jumat (19/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Himpunan Alumni (HA) IPB University dalam rangkaian acara Pesta Rakyat, Alumni IPB Pulang Kampus (PRA IPK) yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/12).
Ibas menambahkan satu hal yang selalu konsisten adalah setiap kali alumni IPB berkumpul, mereka selalu menghadirkan sosok-sosok hebat, pernyataan yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.
Menurutnya, tantangan bangsa besar menuntut keputusan rasional berbasis ilmu, bukan tergesa atau emosional, seraya mengutip gagasan Daniel Kahneman dalam 'Thinking, Fast and Slow'.
"Daniel Kahneman mengingatkan bahwa keputusan yang diambil terlalu cepat dan emosional sering kali keliru dan bisa jadi salah. Karena itu, pembangunan bangsa berkelanjutan berkeadilan harus dibangun dengan pemikiran yang tenang, mendalam, dan berbasis data," tegasnya.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini menekankan peran alumni perguruan tinggi, khususnya IPB University, sangat strategis dalam memastikan arah pembangunan nasional tetap berada di jalur yang berkelanjutan dan berkeadilan.
"Bangsa ini membutuhkan pemimpin dan pengambil kebijakan yang berpikir jernih, rasional, dan berlandaskan ilmu," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Ibas menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh penerima Top 100 IPB Alumni Prominent Awards 2025. Ia menegaskan bahwa dalam peran apa pun yang dijalani, alumni IPB harus senantiasa menjaga integritas dan nilai-nilai kebangsaan.
Ibas menyampaikan keyakinannya bahwa dalam peran apapun, alumni IPB University akan senantiasa menjaga integritas, menjunjung nilai Pancasila, serta menempatkan kepentingan rakyat sebagai tujuan utama.
"Selamat kepada para penerima penghargaan. Maju terus IPB University: Inspiring Innovation with Integrity," tutup Ibas.
Malam itu juga terasa istimewa dengan penganugerahan Top 100 Alumni Super Prominent kepada Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menegaskan dedikasi keluarga Yudhoyono dalam kepemimpinan dan kebijakan publik bagi bangsa.
Dalam sambutannya, SBY menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterimanya sekaligus menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi bagi almamater dan bangsa.
"Saya akan pertanggungjawabkan penghargaan ini, dan insyaallah saya akan terus do something untuk almamater tercinta. Saya akan terus do something untuk our beloved country, dan do something for a better world," ujar SBY.
SBY mengungkapkan pengalaman akademiknya di IPB University pada periode 2001-2004 menjadi fondasi penting dalam pemikiran pembangunan yang ia jalankan saat memimpin Indonesia.
"Meskipun lebih bersifat economics dalam arti yang luas, dengan kajian dan studi kasus di bidang pertanian, saya bangga atas apa yang saya raih di IPB," ungkapnya.
Lebih lanjut, SBY menjelaskan disertasi S3 yang ia susun di IPB berjudul 'Upaya Mengurangi Kemiskinan dan Pengangguran melalui Pembangunan Pertanian dan Perdesaan: Ekonomi Politik Kebijakan Fiskal' menjadi dasar penyusunan visi, misi, serta peta jalan pembangunan ekonomi nasional ketika ia mencalonkan diri sebagai Presiden pada 2004.
"Itulah yang menjadi cikal bakal visi dan misi saya, dan kemudian menjadi bagian utama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional," tuturnya.
Menurut SBY, pendekatan pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan yang mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi, pemerataan, penciptaan lapangan kerja, serta keberlanjutan lingkungan semakin relevan di tengah tantangan global.
Ia pun merekomendasikan agar IPB University mengembangkan pusat kajian yang mengintegrasikan kemakmuran dan keberlanjutan sebagai model pembangunan masa depan.
Sementara itu, Rektor IPB University PAW 2025-2028, Dr. Alim Setiawan Slamet, S.TP., M.Si., menyampaikan kebanggaannya terhadap kiprah alumni IPB di berbagai sektor.
"Alumni IPB bisa bekerja di bidang mana saja, apalagi di bidang pertanian," pungkasnya dengan menegaskan luasnya kontribusi lulusan IPB dalam pembangunan bangsa.
Ketua Umum DPP Himpunan Alumni IPB, Walneg, menambahkan PRA IPK 2025 merupakan perhelatan terbesar sepanjang sejarah alumni IPB.
"Acara ini menjadi gelaran terbesar sepanjang sejarah alumni IPB, dengan agenda yang tersebar selama empat hari dan terbuka bagi seluruh lulusan untuk kembali ke kampus rakyat," ujarnya.
Penghargaan Top 100 IPB Alumni Prominent 2025 sendiri dibagi ke dalam beberapa kategori, antara lain Pengusaha dan Tokoh Nasional, Kementerian dan Lembaga Pemerintah, Lembaga Legislatif dan Politik Nasional, Pemimpin Perusahaan BUMN dan Swasta Nasional, serta Pemimpin Perguruan Tinggi.
Ibas hadir didampingi sang istri, Siti Rubi Aliya Rajasa. Acara tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh nasional dan pimpinan institusi, di antaranya 18 anggota DPR lintas partai, berbagai pengusaha, profesional, serta 15 rektor di beberapa universitas di tanah air.
(prf/ega)

















































