Gonjang-ganjing 'Harta Karun' Kalimantan Tetangga RI, Raksasa Kabur

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Keretakan yang berlarut-larut antara Petronas, perusahaan minyak nasional Malaysia, dan pemerintah negara bagian Sarawak telah menyebabkan keresahan investor. Akibatnya, perusahaan minyak Amerika Serikat (AS), ConocoPhillips, melakukan penarikan mendadak dari proyek minyak di lepas pantai Kalimantan.

Melansir Channel News Asia (CNA) pada Selasa (29/4/2025), ConocoPhillips memutuskan untuk menarik diri dari pengoperasian ladang minyak dan gas laut dalam Salam-Patawali yang ditemukan perusahaan itu pada tahun 2018 dengan Petronas. Awalnya keduanya memiliki usaha patungan 50-50 senilai 13,7 miliar ringgit atau setara Rp53,1 triliun.

Penarikan diri itu pertama kali dilaporkan oleh Upstream Online, 15 April tetapi tidak dilaporkan di media Malaysia. Namun, dua sumber industri yang dekat dengan ConocoPhillips secara terpisah mengonfirmasi penarikan diri itu.

Mereka menambahkan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari "kajian strategi negara". Namun sayangnya, tidak ada data yang dijelaskan lebih lanjut oleh perusahaan tersebut.

Para eksekutif industri mengatakan bahwa langkah ConocoPhillips sebagian didorong oleh lingkungan regulasi yang tidak menentu, yang timbul dari pertengkaran antara Petronas dan pemerintah negara bagian yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Abang Johari Openg. Pemerintah Sarawak, yang memiliki perusahaan minyak dan gas Petroleum Sarawak atau Petros, menuntut kontrol yang lebih besar atas sumber dayanya.

Para eksekutif industri yang memiliki hubungan dekat dengan ConocoPhillips mengatakan bahwa perusahaan tersebut sekarang akan berfokus pada kegiatannya di negara tetangga, Sabah. Sebelumnya perusahaan tersebut telah beroperasi di sana.

"Sentimennya adalah bahwa perusahaan asing merasa tidak nyaman karena mereka melihat bahwa Petronas berada di bawah tekanan di Sarawak dan perusahaan minyak (Petronas) sering menjadi mitra usaha patungan dalam banyak proyek eksplorasi," kata seorang eksekutif senior dari sebuah perusahaan kontraktor minyak Barat yang berkantor pusat di ibu kota Kuala Lumpur.

Menurut lembar fakta ConocoPhillips tentang operasinya di Asia Pasifik tertanggal April 2024, perusahaan tersebut memiliki aktivitas eksplorasi, pengembangan, dan produksi di sekitar 2,7 juta hektar bersih di Malaysia. Hektar bersih mengacu pada jumlah real estat sewaan yang dimiliki perusahaan, yang berkaitan dengan kepentingan kerjanya.

Perusahaan tersebut memiliki kepentingan kerja dalam enam kontrak bagi hasil produksi di Malaysia, dan Petronas terdaftar sebagai "mitra ventura" dalam keenam kontrak tersebut. Blok eksplorasi Salam-Patawali mencakup 300.000 hektar bersih terutama di ladang Salam dan Benum di lepas pantai selatan Sarawak.

Biasanya, berdasarkan kontrak bagi hasil produksi yang ditandatangani dengan Petronas, perusahaan minyak swasta menyerahkan kembali hak atas ladang minyak kepada perusahaan minyak Malaysia jika mereka memutuskan untuk menghentikan rencana eksplorasi dan produksi.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pipa Gas Petronas Bocor! Picu Kebakaran Hebat di Malaysia

Next Article Minyak Minggir! Arab Sebar Rp1.640 T ke "Harta Karun" Ini, Ada di RI

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |