Inggris-Prancis Janjikan Rp 1 Triliun untuk Proyek PLTS Terapung RI

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendanaan lewat skema Kemitraan Transisi Energi yang Adil atau Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia mendapat dukungan dari sejumlah negara, mulai dari Inggris hingga Prancis.

Sejumlah lembaga keuangan dari negara-negara itu berkomitmen mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling yang dikembangkan oleh PLN Indonesia Power dan ACWA Power.

"Ini merupakan simbol semangat kolaboratif antara Pemerintah Indonesia, masyarakat internasional, dan sektor swasta untuk mempercepat transisi menuju energi bersih sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Penandatanganan Investasi PLTS Terapung Saguling di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (29/4/2025).

Pendanaan untuk pengembangan, konstruksi, hingga pengoperasian akan dilakukan oleh lembaga pembiayaan pembangunan Jerman DEG, lembaga pembiayaan pembangunan Prancis PROPARCO, dan Standard Chartered Bank dari Inggris.

Proyek ini telah memobilisasi dana hingga US$ 60 juta atau sekitar Rp 1 triliun (asumsi kurs Rp 16.787 per US$) untuk JETP Indonesia, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendanaan untuk mempercepat transisi energi yang inklusif.

Berlokasi di Jawa Barat, PLTS Terapung Saguling memiliki kapasitas terpasang sebesar 92 MWp dan diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dalam sistem ketenagalistrikan di Indonesia setidaknya hingga 63.100 ton per tahun. Selain itu, pengembangan PLTS Terapung Saguling juga disinyalir akan mampu meningkatkan produksi listrik dari tenaga surya di Indonesia hingga sekitar 13%.

Pada kesempatan itu, Airlangga memastikan Pemerintah Indonesia akan terus berkomitmen untuk dapat mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif bagi pengembangan energi terbarukan. Reformasi regulasi, pemberian insentif, dan penguatan kemitraan antara sektor publik dan swasta menjadi bagian integral dari strategi nasional untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060 mendatang.

"Saya ingin mengajak semua pihak untuk terus memperkuat kolaborasi, terus berinovasi, dan menjaga semangat optimisme dalam perjalanan kita menuju masa depan energi yang bersih, berkelanjutan, dan adil bagi Indonesia," tegas Airlangga.

Sebagai informasi, JETP merupakan upaya bersama antara Pemerintah Indonesia dan International Partners Group (IPG), termasuk Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) untuk menciptakan energi bersi di Indonesia. Pembentukan JETP Indonesia diluncurkan pada 2022.

Pemerintah Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, dan Uni Eropa membentuk IPG yang berkomitmen untuk mendukung JETP Indonesia melalui pendanaan pembangunan.

Selanjutnya, IPG bekerja sama dengan GFANZ yang merupakan koalisi global, terdiri dari lembaga-lembaga keuangan global.

Pada awal 2025, Jerman mengambil alih kepemimpinan IPG di JETP Indonesia bersama Jepang. Melalui kelompok kerja yang dibentuk oleh GFANZ, lembaga keuangan seperti Standard Chartered, berkomitmen untuk memobilisasi pendanaan swasta dan memfasilitasi investasi guna mendukung transisi energi Indonesia bersama dengan IPG.

Kolaborasi IPG dan sejumlah lembaga keuangan tersebut akan memobilisasi pendanaan hingga US$ 20 miliar.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Inggris Krisis, Muncul 'Kota Hantu' Akibat Industri Baja Hancur

Next Article PLN Akui Belum Ada Pendanaan dari JETP AS Cs

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |