6 Update Dua Negara Nuklir Terancam Perang-China Minta Tahan Diri

5 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan antara India dan Pakistan terus memanas. Kedua kekuatan nuklir itu bersitegang pasca serangan kelompok militan yang menewaskan 26 turis India di wilayah Kashmir, yang disengketakan antara New Delhi dan Islamabad.

Berikut update terbaru terkait ketegangan antara kedua negara tersebut, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Selasa (29/4/2025).

India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan

Pada Senin, India mengatakan pihaknya telah menanggapi penembakan senjata ringan 'tanpa alasan' dari Pakistan di sepanjang perbatasan de facto untuk malam keempat berturut-turut. Situasi ini terjadi saat mereka memperdalam pencarian militan di wilayah tersebut setelah serangan terhadap wisatawan di Kashmir pekan lalu.

Melansir Reuters, saling tembak antara Angkatan Darat India dan Angkatan Darat Pakistan terjadi hari Minggu sekitar tengah malam di sepanjang perbatasan de facto sepanjang 740 km (460 mil) yang memisahkan wilayah keduanya. Namun keduanya tidak memberikan rincian lebih lanjut dan melaporkan tidak ada korban jiwa.

Dalam pernyataan terpisah, tentara Pakistan mengatakan telah menewaskan 71 militan Islam yang mencoba memasuki negara itu dari perbatasan Afghanistan ke barat dalam tiga hari terakhir.

Setelah serangan 22 April, India telah mengidentifikasi dua dari tiga tersangka militan sebagai warga Pakistan, meskipun Islamabad telah membantahnya dan menyerukan penyelidikan yang netral.

Pejabat keamanan dan korban selamat mengatakan bahwa militan memisahkan orang-orang di lokasi tersebut, menanyakan nama mereka dan menargetkan umat Hindu sebelum menembak mereka dari jarak dekat.

Dua negara bersenjata nuklir telah melancarkan serangkaian tindakan terhadap satu sama lain. India sendiri telah menunda Perjanjian Perairan Indus yang penting dan Pakistan menutup wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan India.

China Desak Kedua Negara Menahan Diri

China, pemain kunci di kawasan itu, mengatakan pada Senin bahwa mereka berharap India dan Pakistan akan menahan diri. Beijing juga menyambut semua tindakan yang akan membantu mendinginkan situasi.

"China menyambut baik semua langkah yang kondusif untuk mendinginkan situasi saat ini dan mendukung penyelidikan yang tidak memihak sesegera mungkin," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam jumpa pers, dikutip NDTV.

India Mulai Menahan Orang di Kashmir

Pasukan pertahanan India telah melakukan beberapa latihan militer di seluruh negeri sejak serangan itu. Beberapa di antaranya adalah latihan kesiapsiagaan rutin, kata seorang pejabat pertahanan.

Pasukan keamanan India juga dilaporkan telah menahan sekitar 500 orang untuk diinterogasi setelah mereka menggeledah hampir 1.000 rumah dan hutan untuk memburu militan di Kashmir India, menurut seorang pejabat polisi setempat pada Senin.

"Setidaknya sembilan rumah telah dihancurkan sejauh ini," ujar pejabat itu.

Para pemimpin politik di negara bagian tersebut telah menyerukan kehati-hatian untuk memastikan orang-orang yang tidak bersalah tidak terluka dalam tindakan pemerintah terhadap terorisme pasca insiden penembakan paling mematikan di Kashmir.

"Ini adalah pertama kalinya dalam 26 tahun saya melihat orang-orang keluar dengan cara ini...untuk mengatakan kami tidak mendukung serangan ini," kata Kepala Menteri Jammu dan Kashmir Omar Abdullah kepada badan legislatif.

"(Militansi) itu akan berakhir ketika orang-orang bersama kita, dan hari ini tampaknya orang-orang mulai melakukannya," katanya.

PM Modi Bakal Gelar Pertemuan Penting Terkait Keamanan

Perdana Menteri India Narendra Modi akan menggelar pertemuan penting terkait keamanan pada Rabu besok. Ini akan menjadi pertemuan kedua sejak serangan Pahalgam di Jammu dan Kashmir pada 22 April.

Komite Kabinet Keamanan (CCS) - badan pengambil keputusan tertinggi negara tentang keamanan nasional - akan menggelar pertemuan sekitar pukul 11 pagi. Persiapan keamanan kemungkinan akan dibahas dalam pertemuan ini.

Setelah pertemuan CCS, Komite Kabinet Urusan Politik (CCPA) juga akan bertemu di bawah pimpinan PM Modi.

Tempat Wisata di Kashmir Mulai Ditutup

Pemerintah Jammu dan Kashmir telah menutup puluhan resor dan lebih dari separuh tujuan wisata di wilayah Uni. Langkah pencegahan itu dilakukan di tengah kekhawatiran keamanan, beberapa hari setelah serangan teror di padang rumput indah Pahalgam yang menewaskan 26 warga sipil.

Setidaknya 48 resor telah ditutup di wilayah Uni yang terkenal dengan lembahnya yang tenang dan pegunungan yang indah. Beberapa lokasi wisata seperti Doodhpatri di Budgam dan Verinag di Anantnag juga telah ditutup untuk wisatawan.

Efek Teror Kashmir, Mumbai Siapkan 10 Ribu Kamera CCTV

Setelah serangan teror Pahalgam di Kashmir pada tanggal 22 April, Polisi Kereta Api telah memperketat keamanan di tempat-tempat umum di Mumbai. Pemantauan yang efektif dilakukan melalui 10.000 kamera CCTV di stasiun dan area sekitarnya.

Ada 139 stasiun kereta api di Central dan Western Railways, yang melayani sekitar 3.200 kereta lokal setiap hari. 75-80 lakh penumpang bepergian dengan kereta api ini setiap hari.

Pengaturan keamanan telah diperkuat terutama di stasiun-stasiun besar seperti Churchgate, Mumbai Central, Dadar, Bandra Terminus, Borivali pada rute Western Railway dan Chhatrapati Shivaji Maharaj Terminus (CSMT), Dadar, Lokmanya Tilak Terminus dan Kalyan pada Central Railway.


(tfa/tfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pakistan & India Siaga Perang - Omset Pedagang Mangga Dua

Next Article Hubungan India-Pakistan di Ujung Tanduk Pasca Penembakan di Kashmir

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |