Jakarta -
DPD RI melalui Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) mendorong peningkatan sinergi antara pemerintah daerah dan mitra internasional untuk memperkuat pengembangan sektor pariwisata dan energi baru terbarukan (EBT) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Forum Sinergi 2025 menempatkan NTB sebagai daerah percontohan yang dinilai mampu memperluas jejaring global dan menarik investasi strategis.
"NTB memiliki modal kuat untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi hijau, dan sinergi antara daerah serta mitra luar negeri harus menjadi langkah prioritas," kata Ketua BKSP DPD RI Gusti Farid Hasan dalam keterangan tertulis, Jumat (14/11/2025).
Hal tersebut diungkapkan Gusti dalam Forum Sinergi bertema Membangun Sinergi untuk Pariwisata Berkelanjutan dan Energi Baru Terbarukan di KEK Mandalika, Lombok Tengah, Rabu (13/11). Gusti menegaskan bahwa NTB memiliki potensi besar untuk tampil sebagai etalase pariwisata berkelanjutan dan energi bersih Indonesia di kawasan timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kolaborasi internasional menjadi krusial dalam memperluas pasar dan memperkuat daya saing daerah.
"Kemitraan dengan negara sahabat dan pelaku usaha global akan memberikan ruang inovasi yang lebih besar bagi NTB sekaligus membuka peluang investasi baru," ungkapnya.
Gusti Farid menyampaikan bahwa Mandalika yang menjadi lokasi forum telah berkembang pesat sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan.
"Mandalika kini semakin diperhitungkan di tingkat internasional. Momentum ini harus dimanfaatkan NTB untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor pariwisata dan energi bersih," tegasnya.
Dia turut menyoroti visi Makmur Mendunia yang diusung Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal sebagai pintu masuk penting dalam memperluas jejaring global.
"Visi ini menawarkan peluang kerja sama internasional yang luas, baik melalui skema PPP, FDI, maupun kemitraan inovatif lainnya yang mendukung pembangunan daerah," jelasnya.
Gusti Farid menekankan bahwa membangun kemitraan dalam dan luar negeri tidaklah sederhana mengingat beragamnya karakteristik daerah di Indonesia.
"Forum Sinergi hadir sebagai platform konkret untuk mempertemukan potensi daerah dengan mitra global, memastikan kolaborasi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan," ujarnya.
Selain ketua BKSP, sejumlah anggota DPD RI dari berbagai daerah turut menyampaikan pandangan terkait pentingnya penguatan diplomasi daerah. Mereka menilai keterlibatan aktif pemerintah daerah dalam jejaring internasional merupakan kunci percepatan pembangunan sektor pariwisata dan energi bersih.
Para anggota juga menekankan perlunya keberpihakan dalam perluasan akses kerja sama internasional. Mereka menilai daerah-daerah seperti NTB harus memperoleh kesempatan yang lebih besar agar konektivitas global tidak hanya tersentralisasi pada wilayah-wilayah besar.
Sementara itu, Kepala Bappeda NTB Iswandi memberikan apresiasi atas dorongan BKSP DPD RI. Ia menyebut kondisi fiskal NTB yang menurun akibat pemotongan dana transfer daerah menjadikan forum ini sangat strategis.
"Dengan fiskal yang terbatas, forum seperti ini membuka peluang baru yang sangat berarti bagi kami," tutupnya.
Sebagai informasi tambahan, Forum Sinergi BKSP DPD RI tersebut dihadiri puluhan anggota DPD RI, tiga perwakilan duta besar negara sahabat, sejumlah kepala daerah, serta organisasi pengusaha di NTB.
(ega/ega)


















































