Dihajar Dolar AS, Pedagang Alkes Pasar Pramuka Tak Berani Naikin Harga

2 days ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjual alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur mengaku belum menaikkan harga jual. Meski posisi kurs, menurut Refinitiv pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (15/4/2025), sudah di Rp16.765 per Dolar AS.

Memang, ada penguatan pada Rupiah, di mana penutupan perdagangan hari Senin (14/4/2025) kurs ditutup pada level Rp16.770 per Dolar AS atau menguat 0,12%.

Namun, jika mengulik catatan CNBC Indonesia Research, posisi kurs pada awal tahun 2025 ini masih di Rp16.125 per Dolar AS. Lalu terus berfluktuasi hingga hampir menyentuh level Rp17.000 per Dolar AS pekan lalu.

Sebagaimana mengutip Refinitiv, rupiah pada hari Rabu (9/4/2025) pukul 10:40 WIB terpantau tertekan sebesar 0,56% ke angka Rp16.955 per Doalr AS. Posisi ini senada dengan penutupan perdagangan 8 April 2025 yang ambruk 1,84% di posisi Rp16.869 per Dolar AS. Bahkan secara intraday, rupiah sempat ambruk hingga menyentuh level Rp16.965 per Dolar AS, di hari tersebut.

Lalu mengapa pedagang tak menaikkan harganya? Sebab, dari pengakuan pedagang di Pasar Pramuka, mereka menjual alkes yang sebagian besar adalah barang impor.

Eni, salah satu pedagang alkes di Pasar Pramuka mengatakan efek kenaikan dolar AS berdampak ke penjualan alkesnya. Bahkan, imbuh dia, pelemahan Rupiah turut berdampak pada sepinya pembelian di Pasar Pramuka.

"Betul, sejak dolar makin mahal, penjualan alkes kami turun, ya ada sekitar 20%, karena kebanyakan alkes kami impor ya," kata Eni saat ditemui CNBC Indonesia, Selasa (15/4/2025).

Meski begitu, Eni belum mempertimbangkan untuk menaikkan harga alkesnya.

"Biasanya kalau dolar naik, kami terpaksa menaikkan harga, tapi kalau sekarang, belum sih," tambah Eni

Pedagang alkes yang juga ditemui CNBC Indonesia, Raffi, mengatakan hal senada. Menurutnya, meski pelanggan cukup sepi dan ada efek Dolar AS, dia mengaku beum akan menaikkan harga jual alkes.

"Iya, pelanggan sepi, mungkin karena dolar AS, sedikit ngaruh, tapi kami belum ada rencana menaikkan harga" kata Raffi.

Dolar AS yang makin perkasa dan merananya rupiah membuat pedagang alkes impor ikut mendapat tekanan. 

Penampakan terbaru Pasar Pramuka, Selasa (15/4/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)Foto: Penampakan terbaru Pasar Pramuka, Selasa (15/4/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)
Penampakan terbaru Pasar Pramuka, Selasa (15/4/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Libur Lebaran, Rupiah Malah Tergelincir

Next Article Pelemahan Rupiah Bikin Bos Toyota Was-Was, Blak-blakan Bilang Gini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |