Jakarta -
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menceritakan pengalamannya saat mengecek sebuah gudang di lokasi bencana yang hanya berisi mi instan. Dia mengaku heran karena di gudang itu hanya ada satu jenis makanan.
"Pernah Ibu, di sebuah tempat. Bantuannya mana? Waktu itu sudah wapres. Wah, dikasih tahu gudang. Isinya hanya apa? Hanya mi. Lah, kok mi? Mau bikin minya itu di mana ya? Mi itu, apa sih? Ah, instan," kata Megawati dalam Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta Timur, Jumat (19/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut relawan yang turun membantu korban bencana harus punya kepekaan mengenai kebutuhan korban bencana. Terlebih mi juga perlu dimasak menggunakan alat masak.
"Jadi kamu mesti lihat ini. Apa yang diperlukan. Karena kalau mi semua, kembung perut orang. Loh, iya dong? Terus minya mau diapakan? Jadi apa? Instan itu ya, yang pakai plastik itu toh," jelasnya.
Dia menyarankan relawan yang turun ke lokasi bencana membuka dapur umum. Jadi bahan mentah yang ada dapat diolah menjadi makanan.
"Nah, mikir dong. Kan mesti kalau ada mau diberi air, jadi mi rebus, ya berarti apa yang mesti ada? Kan untuk merebusnya. Ya kompor kayak apa? Maksud saya, kan harus ada api. Betul apa tidak?" ucapnya.
Dalam hal ini, Megawati menyebut bencana yang dia lihat saat itu adalah bencana kering, seperti kebakaran. Jadi perlu berhati-hati bila membuat masakan dengan api.
"Nah, padahal keadaannya bencana kering. Kering itu bisa kebakaran, bisa apa dan lain sebagainya. Jadi sangat-sangat real. Jadi saya bilang, ya nggak dah," katanya.
"Di Baguna ini kan saya buat dapur umum. Jadi tidak ada perintah lagi. Begitu Bagunan turun, harus buka dapur umum. Dan pada waktu seperti sekarang, dapur umumnya harus dapur umum dengan masakannya itu basah," imbuh dia.
(dek/dek)

















































