Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengakui, nilai tukar rupiah saat ini terus mengalami pelemahan.
Kendati begitu, ia memastikan, BI secara mati-matian telah mengambil kebijakan supaya pelemahan yang terjadi terhadap kurs rupiah itu bergerak stabil.
"Alhamdulillah memang melemah rupiah kita, tapi kita jaga stabil, dan relatif stabil dibanding negara lain," kata Perry saat rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Senin (17/11/2025).
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini pergerakan kurs rupiah telah jauh dari rata-rata asumsi dalam Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) 2025 yang senilai Rp 15.285/US$.
Per hari ini pun, kurs rupiah telah mengalami pelemahan sebesar 0,18% ke posisi Rp16.720/US$, berdasarkan data Refinitiv. Meski menguat dibanding posisi saat April 2025 yang mencapai tembus Rp 17.000/US$.
Perry menekankan, BI pun telah jor-joran memanfaatkan cadangan devisa untuk menjaga stabilitas kurs rupiah hingga saat ini melalui kebijakan intervensi di pasar domestik maupun luar negeri.
"Kami mati-matian, kami intervensi secara tunai, bisa juga secara forward. Kami itu tidak pernah berhenti, intervensi tidak hanya di dalam negeri tapi juga di seluruh dunia, pasar Asia, Eropa, Amerika, kami terus-terusan intervensi," paparnya.
(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Terpengaruh Demo, Rupiah Perkasa ke Rp16.450/ US$
