Bamsoet: Konsolidasi Internal-Eksternal Golkar Keharusan yang Mendesak

1 month ago 19

Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan pentingnya konsolidasi internal dan eksternal bagi Golkar dalam menghadapi dinamika politik nasional. Ia berharap upaya ini dapat membawa Golkar kembali ke jalur kemenangan dan punya pengaruh signifikan.

Adapun konsolidasi internal berfungsi untuk memperkuat struktur dan integrasi di dalam partai. Sementara konsolidasi eksternal bertujuan untuk memperkuat jaringan dan aliansi dengan berbagai elemen politik, keagamaan, sosial, akademisi, kepemudaan serta kemasyarakatan.

"Konsolidasi internal dan membangun kekuatan eksternal Partai Golkar bukan hanya sekadar pilihan, tetapi merupakan keharusan yang mendesak untuk memastikan agar partai ini tetap berjaya di tengah perubahan yang cepat dalam dunia perpolitikan Indonesia. Dengan memperkuat struktur di dalam dan menjalin aliansi yang strategis di luar, Partai Golkar dapat menciptakan stabilitas dan kepercayaan publik yang dibutuhkan untuk mengokohkan posisi tawar dalam perpolitikan Tanah Air," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (9/2/2025)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu ia sampaikan dalamRakernas Partai Golkar di Jakarta, Sabtu (8/2. Lebih lanjut Ketua MPR RI ke-15 ini menjelaskan konsolidasi internal Partai Golkar harus dilakukan dengan organisasi yang menjadi pendiri dan didirikan Partai Golkar. Organisasi pendiri Partai Golkar seperti Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO), dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), memiliki peran penting dalam menyolidkan basis dukungan partai.

Partai Golkar, lanjut Bamsoet, dapat membangun kekuatan yang lebih terintegrasi dan solid melalui kolaborasi yang erat dengan organisasi tersebut. Disisi lain, Partai Golkar juga perlu melakukan konsolidasi internal dengan organisasi yang didirikan serta organisasi sayapnya. Di antaranya Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), Satkar Ulama Indonesia, Al-Hidayah, Himpunan Wanita Karya serta Majelis Dakwah Indonesia.

"Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada 2023 menunjukkan bahwa responden yang mengusulkan adanya peremajaan kepengurusan di internal partai mencapai 75%. Hal ini menunjukkan perlunya konsolidasi internal untuk membangun kepercayaan dan menghadirkan wajah baru yang lebih modern dan dinamis dalam kepemimpinan partai," kata Bamsoet

Selain itu, lanjutnya, Golkar juga harus menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi keagamaan, partai politik lain, serta aktor politik strategis. Semisal, menjalin kerjasama dengan Muhammadiyah atau Nahdlatul Ulama dapat memberikan legitimasi politik yang lebih solid, serta menjangkau dukungan di basis pemilih yang lebih luas. Dalam Pemilu 2024, dukungan dari organisasi keagamaan ini terbukti sangat krusial, mengingat peran mereka dalam menggerakkan suara di kalangan masyarakat.

"Partai Golkar perlu membuka ruang dialog dan kolaborasi dengan partai-partai yang memiliki visi dan misi sejalan," ungkapnya.

Menurut Bamsoet, Golkar perlu membuka dialog dengan partai lain dan mempertimbangkan koalisi strategis dengan partai kecil.

"Konsolidasi eksternal yang dilakukan akan mampu meningkatkan daya tawar dan posisi Partai Golkar dalam tatanan politik Indonesia yang semakin kompleks," pungkas Bamsoet," pungkasnya.

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |