AS Dalam Bahaya, Trump Diminta Segera Bertindak

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Tujuh senator AS dari Partai Republik mengirim surat ke Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, terkait pembatasan akses chip AI di pasar global yang ditetapkan pemerintahan Joe Biden dan mulai berlaku bulan depan, tepatnya 15 Mei 2025.

Surat tersebut meminta pemerintahan Donald Trump untuk menghapus kebijakan dari pemerintahan Biden. Pasalnya, pembatasan akses chip AI secara global dikhawatirkan akan mengancam kepemimpinan AS di sektor AI.

"Setiap hari, aturan ini membuat perusahaan-perusahaan AS dilanda ketidakpastian, menghambat investasi, dan berisiko menghilangkan kemitraan global kritis yang tidak bisa dikembalikan dengan mudah," tertera dalam surat tersebut, dikutip dari Reuters, Selasa (15/4/2025).

Senator Republik yang menandatanganinya adalah Pete Ricketts, Tommy Tuberville, Thom Tillis, Markwayne Mullin, Ted Budd, Roger Wicker, dan Eric Schmitt.

"Kami meminta [pemerintahan Donald Trump] menghapus aturan ini dan mengajukan alternatif yang efektif untuk mencegah Komunis China menangkap peluang di pasar global dalam memimpin teknologi AI. Alternatif tersebut tidak boleh mengorbankan kepentingan AS," kata surat tersebut.

Kementerian Perdagangan tidak segera merespons permintaan komentar.

Surat ini menunjukkan perbedaan opini di Partai Republik. Ada yang menginginkan relaksasi dalam pengetatan akses chip AI asal AS ke pasar global. Namun, ada pula yang memprioritaskan potensi bahaya jika China dapat mengakses chip AI asal AS.

Surat dari 7 senator juga menanggapi struktur aturan pengetatan akses chip AI asal AS yang dibagi dalam 3 kelompok (tier). Hanya ada 18 negara yang berada di tier 1 dan diberikan kemudahan untuk mengakses chip AI asal AS.

Namun, negara-negara dalam Tier 1 ini harus mematuhi regulasi yang dinilai membebankan proses penjualan chip AI. Surat itu juga mempertanyakan kenapa ada beberama mitra, seperti Israel, yang tidak masuk dalam Tier 1.

Selanjutnya, disebutkan bahwa mayoritas negara masuk ke Tier 2. Artinya, ada batasan pembelian dan proses lisensi yang harus dipenuhi jika ingin membeli chip AI asal AS.

Untuk Tier 3 yang benar-benar diblokir untuk mengakses chip AI asal AS disebut sudah tepat sasaran. China masuk dalam daftar negara Tier 3.

Dengan banyaknya birokrasi aturan untuk Tier 1 dan 2, para senator menilai hal ini akan menyulitkan perusahaan AS. Selain itu, pemerintah AS juga akan susah untuk memantau penegakkannya.

Salah satu poin yang ditekankan jika aturan ini tetap berlanjut, negara yang masuk Tier 2 dikhawatirkan akan beralih bermitra dengan China yang regulasinya tidak ribet dan lebih murah.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Bahayakan Industri Telekomunikasi, Pengusaha Siap Hadapi?

Next Article Perang Menggila, Amerika Makin Ganas Lumpuhkan China

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |