Serang -
Gubernur Banten Andra Soni menyampaikan banyak sekolah dibangun di wilayahnya tapi peminat atau jumlah siswa-nya kurang. Karena itu, Andra Soni akan memetakan sebaran siswa dan sekolah untuk pembangunan sekolah.
Awalnya, Andra Soni menyebut masih ada SMA dan SMK negeri di Banten yang kuota siswanya belum terpenuhi di SPMB. Karena itu, Pemprov Banten akan melihat data tersebut dan menjadikannya kajian untuk pemetaan sekolah.
"Ada beberapa sekolah, peminat tidak terlalu banyak, dan nanti akan kita petakan. Termasuk memetakan di mana kita akan bangun sekolah baru," ucap Andra di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, Selasa (1/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menerangkan ada sekolah yang dibangun oleh pemerintah tapi sepi peminat. Selain itu, ada kawasan padat tapi kekurangan sekolah.
"Ada sekolah baru yang kita bangun, tapi peminatnya sedikit. Jadi kita harus petakan betul dari jumlah penduduk. Contoh Pasar Kemis, Sepatan, Teluk Naga, itu kan jumlah manusianya padat. Maka, kita harus pikirkan unit sekolah baru," ujarnya.
Andra menyebut pemerataan sekolah harus melihat beragam faktor. Bukan hanya wilayah, tapi juga jumlah penduduknya.
"Pemerataan itu kan sifatnya di mana yang lebih pas, bukan berarti harus semua (wilayah) ada. Karena ada beberapa sekolah yang telah kita bangun, muridnya masih sedikit," katanya.
Andra Akan Tingkatkan Kualitas Sekolah Swasta Gratis
Andra Soni pun menerangkan masyarakat jangan ragu memilih sekolah SMA/SMK swasta gratis. Dia menyebut, orang tua tak perlu memaksakan anak masuk ke sekolah negeri yang kuota penerimaan muridnya sudah penuh.
"Logika sederhananya, sekolah sudah tidak bisa menampung, apakah kita harus memaksakan. Memaksakan berarti kan ada orang yang dikorbankan. Itu harus kita hindari," ujarnya.
Ia menyampaikan akan terus mendorong peningkatan fasilitas sekolah yang ikut program sekolah gratis. Pemprov Banten akan terus mengevaluasi perkembangan sekolah yang menerapkan program tersebut.
"Sekolah gratis akan kita upayakan semakin hari semakin maksimal. Nanti, setelah pelaksanaan tahun ajaran baru, tentu kita akan monitor. Kita lakukan evaluasi hari ke hari. Bagaimana proses belajar mengajar, prestasinya. Nanti kita uji," ujarnya.
Evaluasi layanan sekolah swasta gratis akan dilakukan setelah pembelajaran dimulai. Menurutnya, hal terpenting saat ini adalah bagaimana siswa bisa menerima pendidikan SMA/SMK gratis.
"Terkait dengan keluhan kualitas dan sebagainya, ini adalah upaya kita untuk meningkatkan sumber daya manusia. Salah satunya dengan meningkatkan sarana dan prasarana dari sekolah swasta. Dan ini perlu kita support, evaluasi. Akan dilakukan secara menyeluruh setelah semua proses (penerimaan) selesai agar kita tetap konsisten di tujuan kita memberikan keadilan," katanya.
(aik/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini