Jakarta -
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti meninjau program Makan Bergizi Gratis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 5 Slipi, Jakarta Barat. Para murid antusias saat dibagikan makanan.
Pantauan di lokasi, Selasa (21/1/2025), Guru-guru dan Roro membagikan boks makanan berisikan nasi, ayam goreng, semur tahu, sayur kangkung dan jeruk. Para murid kemudian berinteraksi sambil menunjuk makanan dan memberi acungan jempol.
Murid berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat kepada guru saat meminta sendok untuk menyantap makanan. Para murid kemudian berdoa. Para murid juga sempat mengucapkan terima kasih dengan bahasa isyarat kepada Presiden Prabowo Subianto atas program MBG tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Wamendag Dyah Roro Esti meninjau program Makan Bergizi Gratis di SLB Negeri 5 Slipi, Jakarta Barat. (Maulani/detikcom)
Pada kesempatan itu, Roro mengatakan program MBG secara adil dibagikan kepada seluruh kalangan, termasuk sekolah-sekolah SLB. Roro berharap asupan gizi yang terpenuhi dari program MBG dapat meningkatkan produktivitas siswa-siswi.
"Seluruh kalangan mendapatkan programnya jadi semuanya secara fair dan ini menjadi tekad Bapak Presiden, tekad pemerintah agar sumber daya manusia kita semakin unggul," kata Roro kepada wartawan.
"Jadi ketika asupan gizi itu sudah cukup tentunya mereka bisa lebih produktif dan lebih maksimal dalam berkontribusi untuk bangsa dan negara Indonesia," tambahnya.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips J Vermonte menambahkan, menu program MBG pada semua sekolah sama, baik Sekolah biasa atau SLB. Menurutnya hal tersebut membuat program MBG juga termuat komponen inklusifitas dan solidaritas.
"Jadi anak-anak kita hari ini di sekolah-sekolah apakah mereka mungkin dari teman-teman yang berkebutuhan khusus atau teman-teman mungkin yang ekonominya cukup baik atau kurang baik, makanannya semua sama di daerah yang sama. Jadi ada komponen inklusi dan juga ada komponen solidaritas," ujar Philips.
(idn/idn)