2 Siswa Keracunan MBG di Kota Bogor Masih Dirawat di Rumah Sakit

3 hours ago 1

Bogor -

Sebanyak 50 siswa SD dan SMK di Kota Bogor, Jawa Barat, diduga keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). Lima orang sempat dibawa ke rumah sakit, dan dua orang masih dirawat di sana.

"Setelah ditangani di Puskesmas, dirujuk RS (Rumah Sakit) lima orang. Satu orang di RS UMMI dan empat orang RS Melania," kata Dedie kepada detikcom, Sabtu (15/11/2025).

Kini, tinggal dua orang lagi yang masih dalam perawatan. Tiga orang lainnya sudah pulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini tinggal dua orang dirawat. Satu di RS UMMI, Satu di RS Malenia," katanya.


Diketahui, dalam keracunan tersebut, gejala yang ditimbulkan beragam, mulai dari mual hingga demam. Waktu timbul gejala pertama mulai dari 10-30 menit.

"Gejala mual, muntah, diare, BAB berdarah dan berlendir, demam, pusing, menggigil, berkeringat, nyeri perut. Waktu timbul gejala pertama (onset) 10 sampai dengan 30 menit," bebernya.

Dapur Belum Bersertifikat

Sebelumnya, Dedie mengaku prihatin 50 siswa SD dan SMK di Kota Bogor diduga keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). Dedie mengungkap menu MBG yang dikomsumsi siswa berasal dari SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang belum bersertifikat.

"Saya prihatin, mudah-mudahan tidak terjadi lagi manakala semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Dinkes," kata Dedie kepada wartawan, Jumat (14/11).


"Nah, kebetulan yang tadi terjadi adalah SPPG yang baru dan belum mempunyai SLHS. Rencananya baru besok mau dilakukan pelatihan," imbuhnya.

Dedie menyebut, saat ini Dinas Kesehatan sudah menindaklanjuti dan melakukan pengujian sample makanan untuk mengetahui penyebab keracunan. Dia berharap SPPG tidak mengabaikan aturan yang berdampak buruk bagi siswa.

"Jangan sampai hanya gara-gara kecerobohan, kemudian terjadi anak-anak sakit. Tetapi sejauh ini, laporan sudah ditangani oleh Dinkes, Puskesmas, semoga tidak bertambah," kata Dedie.

(rdh/aik)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |