Tim gabungan Polda Sumatera Barat (Sumbar) dan BKO Polda Riau mulai menyingkirkan puing-puing dan lumpur sisa bencana galodo di Kecamatan Salareh Aia, Kabupaten Agam, Sumbar. Sebanyak 15 unit dump truck dikerahkan untuk mengangkut material.
"Dump truck sudah ada 15 unit dikirim dari Pemprov Sumbar," kata Kapolres Agam AKBP Muari kepada wartawan di lokasi, Minggu (7/12/2025).
Muari mengatakan fokus saat ini adalah mengangkut sisa-sisa material bangunan, kayu-kayu, dan lumpur yang menghalangi akses jalan. Hal ini dilakukan agar mobilitas warga normal kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, pembersihan penting untuk mempercepat instalasi listrik, jaringan internet, dan PDAM. Ditemui terpisah, Kasatgas Posko Bencana BKO Polda Riau Kombes Ketut Gede Ade Wibawa mengatakan saat ini timnya bersama Polda Sumbar fokus menyingkirkan lumpur dan sisa material untuk diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhir.
"Fokus saat ini membersihkan material dan lumpur untuk mempercepat pemulihan, terutama akses warga," kata Ketut.
Tim gabungan Polda Sumbar dan Polda Riau menyingkirkan sisa bencana di Agam, Sumbar. (Mei Amelia/detikcom)
Polda Riau sendiri mengirimkan bantuan kendali operasi (BKO) sebanyak 290 personel untuk membantu penanganan pascabencana. Polda Riau juga mengirimkan 7 unit alat berat untuk mempercepat proses evakuasi dan pembersihan sisa material.
Alat berat juga diturunkan di beberapa titik longsor untuk membuka akses jalan yang terputus. Untuk pemulihan trauma pascabencana, Polda Riau juga mengirimkan sebanyak 42 orang, terdiri atas polwan dan mahasiswa di beberapa mamlus di Provinsi Riau.
Ketua Tim Trauma Healing, Kombes Indra Duaman, mengatakan trauma healing bertujuan memulihkan kondisi psikis para korban pascabencana, terutama kaum rentan seperti ibu-ibu, anak-anak, dan lansia.
"Trauma healing ini bertujuan untuk memulihkan kondisi psikologis para korban agar mereka tidak mengalami trauma yang mendalam," kata Indra.
(mea/haf)
