Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat Indonesia tengah ramai memburu emas logam mulia batangan dan perhiasan. Antrian pembelian emas bahkan sudah berlangsung sejak subuh.
Bagi anda yang memiliki emas perhiasan, pasti penasaran dengan kode huruf dan kadar kemurnian dalam satuan karat yang melekat di emas perhiasan.
Emas, sebagai salah satu logam mulia, menjadi pilihan utama dalam dunia perhiasan seperti kalung, cincin, gelang, dan anting. Namun, ketika diolah menjadi perhiasan, emas sering dicampur dengan bahan lain yang dapat mengurangi kadar kemurniannya.
Kandungan kemurnian emas dalam perhiasan diukur dalam satuan karat, mulai dari 1K (1 karat) hingga 24K (24 karat). Emas 24 karat memiliki kadar paling tinggi, mencapai 99,9% emas murni seperti pada emas batangan. Emas dengan kadar 24 karat umumnya dimiliki oleh emas batangan atau koin emas bersertifikat.
Di sisi lain, produk perhiasan yang mencampur emas dengan logam lain memiliki kadar karat di bawah 24.
Berikut kode emas berdasarkan kadar emas murni hingga emas dengan kandungan campuran antara emas murni dengan logam lainnya.
Setelah mengetahui kode berdasarkan kadar emas murninya, tentunya kandungan emas di perhiasan, terutama yang biasanya terdapat di cincin perkawinan. Kode emas tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni emas muda dan emas tua.
Emas muda biasanya ada di perhiasan dengan kadar emas murni dari 15% hingga 37,5%, atau dalam kode yakni kode emas 150 hingga kode emas 375.
Sedangkan untuk jenis emas tua, terdapat di perhiasan dengan kadar emas murni dari 58,5% hingga 95,8%. Kodenya yakni dari 14K585 hingga 23K958.
Selain kode berdasarkan kadar emas murninya, umumnya di perhiasan juga dapat ditemui kode-kode huruf, mulai dari kode yang memproduksi emas tersebut hingga kode proses produksinya.
Lantas, apa arti dari kode huruf pada perhiasan emas itu sendiri?
Mengutip dari website Sahabat Pegadaian, kode huruf mengindikasikan asal produksi emas.
Agar dapat memahami arti kode huruf pada perhiasan emas lebih baik, berikut pembahasannya.
Arti Kode Huruf pada Perhiasan Emas
Dalam pembelian emas, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya kadar kemurnian emas, pabrik asal, dan metode pembuatannya.
Aspek-aspek tersebut membentuk identitas emas dan menentukan nilai jualnya. Kode huruf di Indonesia menunjukkan identitas pabrik pembuat emas.
Emas batangan dan perhiasan yang beredar di pasar Indonesia memiliki kode huruf yang berbeda-beda.
Adapun kode huruf dicetak bersamaan dengan kode angka yang ditulis berdasarkan satuan karat pada permukaan emas batangan maupun perhiasan.
Tujuan dari pemberian kode huruf dan angka tersebut adalah untuk menginformasikan asal emas dan kemurniannya kepada pembeli.
Berikut arti kode huruf pada perhiasan emas di Indonesia yang umum ditemukan di pasar.
Selain ketiga kode huruf di atas, tentunya masih banyak kode lainnya pada perhiasan emas lain yang ditemukan di pasar Indonesia, seperti Lotus, PR, LGT, HT, DY, RS. MG, BMW, HWT, dan masih banyak lagi.
Di pasar emas global sendiri, kode huruf tertera untuk menyatakan kadar kemurnian emas. Berikut penjabarannya.
Arti Kode Huruf pada Perhiasan Emas Putih
Selain kode-kode huruf yang disebutkan di atas, terdapat beberapa kode huruf pada perhiasan emas putih yang memiliki arti berbeda. Berikut penjelasannya.
Kode XP Pada Perhiasan Emas
Selain kode-kode di atas, ada kode lain yang juga perlu disimak oleh para pemegang perhiasan emas. Kode tersebut yakni XP, yang berarti bahan atau material Xuping yang merupakan kombinasi dari emas, perak, dan tembaga.
XP sering kali digunakan untuk membuat perhiasan imitasi yang menyerupai emas murni. Perhiasan dengan kode XP tergolong cukup awet jika dirawat dengan baik.
Namun, kualitasnya sangat jauh jika dibandingkan dengan perhiasan emas asli yang memiliki kadar kemurnian tinggi.
Cara Membedakan Emas Asli
Untuk membedakan cincin emas asli dengan kuningan atau emas palsu, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:
1. Cek Perubahan Warna saat Digosok, emas asli tidak mengalami perubahan warna saat digosok.
2. Perhatikan Fisiknya, emas murni memiliki cap berisi informasi kadar.
3. Mengigit Emas, emas asli cenderung lunak dan bisa meninggalkan bekas gigitan. Goreskan pada keramik atau kertas, sedangkan emas palsu biasanya meninggalkan jejak goresan.
4. Mengecek Sertifikat Emas, sertifikat emas asli memiliki garis-garis tipis dan berwarna-warni.
5. Cek dengan Magnet, emas asli tidak akan tertarik oleh magnet.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae/mae)