Wakapolri Beri Opsi Percepat Identifikasi Korban Bencana Sumatera

5 hours ago 2

Jakarta -

Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo membuka opsi untuk mempercepat proses identifikasi jenazah korban banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sumatera. Jika identifikasi menggunakan sidik jari tak dapat dilakukan karena faktor kondisi jasad sudah tak mendukung, maka tes DNA merupakan langkah akurat yang terakhir.

Mengingat kondisi jasad semakin lama semakin sulit teridentifikasi maka Komjen Dedi mengatakan DNA-DNA para korban dapat dikirim ke laboratorium DVI di Jakarta. Tentunya tim DVI akan mengambil sampel DNA keluarga inti korban untuk pembanding.

"Langkah terakhir apa yang memang kondisinya memang, mohon maaf, sudah tidak baik, maka harus dengan menggunakan DNA," kata Komjen Dedi di RS Bhayangkara Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Kamis (4/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komjen Dedi mengatakan laboratorium DVI milik Polri di Jakarta dapat memeriksa DNA dengan cepat. Mantan Inspektur Pengawasan Umum Polri ini menerangkan proses DNA diambil, dikirim dan mengeluarkan hasil diperkirakan tiga hari.

"(Sampel) DNA ini kami mintakan dari keluarga korban. Kita punya lab DNA yang cukup cepat di Jakarta. Mungkin dalam waktu tiga hari tes DNA, bisa langsung disampaikan kepada pihak keluarga. Sehingga jenazah yang ada di seluruh Rumah Sakit Polri ini bisa diserahkan dan segera dimakamkan," jelas Komjen Dedi.

Nakes 'Jemput Bola' di Agam Sumbar

Komjen Dedi melanjutkan, sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto yang diteruskan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, jajaran DVI diminta cepat mengidentifikasi korban. Oleh sebab itu harus dilakukan langkah 'jemput bola'.

Teknis dari langkah 'jemput bola" ini, dipaparkan Komjen Dedi, dimulai dari jenazah ditemukan lalu langsunh diidentifikasi oleh tim DVI Polri. Tentunya identifikasi, lanjut dia, dilakukan dengan metode paling simpel yakni sidik jari hingga metode paling kompleks yakni tes DNA. Hal tersebut tergantung kondisi jenazah.

"(Wilayah) Agam kami kirim tenaga kesehatan (nakes). Jadi jangan harus menunggu lama di sini (RS Bhayangkara Padang), kalau perjalan dari Agam ke sini membutuhkan waktu. Harusnya tim DVI kita bisa langsung setelah dapat jenazah dari relawan atau tim kita, bisa kita langsung identifikasi. Sidik jari dulu yang cepat. Kemudian baru antemortemnya, setelah antermortem selesai baru clear baru kita cari," papar dia.

Untuk percepatan identifikasi jenazah, eks Kadiv Humas Polri ini menegaskan tim DVI dari Jakarta telah dikerahkan seluruhnya ke wilayah terdampak bencana alam di Sumatera. Komjen Dedi menyebut tak hanya Polri, tapi stakeholders lainnya seperti Pemerintah Daerah, TNI dan Basarnas juga berjibaku mengevakuasi korban, baik yang selamat maupun tewas.

"Tim dari Jakarta, semuanya turun ke sini, bahu-membahu. Dan pemerintah daerah, Basarnas, kemudian Badan Penanggulangan Bencana, TNI, dan sektor terkait lainnya. Ini kecepatan kita juga untuk segera mengevakuasi korban, baik itu korban meninggal dunia, khususnya korban yang harus kita selamatkan dan mendapat perawatan rumah sakit," pungkas Dedi.

(aud/maa)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |