Jakarta, CNBC Indonesia - Nasib TikTok di Amerika Serikat (AS) masih diliputi ketidakpastian. Dalam aturan yang diteken di era pemerintahan Joe Biden, operasi TikTok di AS harus lepas dari induk ByteDance asal China.
Jika tidak, TikTok akan diblokir secara permanen. Penegakkan aturan tersebut sudah 3 kali ditunda oleh Presiden AS Donald Trump. Terbaru, nasib TikTok dikatakan akan ditentukan pada 19 September 2025 mendatang.
Pada pekan lalu, Trump mengatakan akan berbicara dengan Presiden AS Xi Jinping atau perwakilannya terkait kelangsungan TikTok di AS pada pekan ini, kemungkinan Senin (7/7) atau Selasa (8/7).
Sebelumnya, sudah disusun kesepakatan agar operasional TikTok di AS diserahkan ke investor di AS sebagai entitas baru. Namun, hal tersebut sempat ditentang pemerintah China, menyusul perang dagang yang dicanangkan Trump melalui tarif tinggi untuk barang-barang impor asal China.
Ketegangan itu mulai melunak dalam sepekan terakhir, terutama setelah pemerintahan Trump mengumumkan pencabutan pembatasan ekspor untuk software desain chip dari AS ke China.
Aplikasi Baru TikTok di AS
Di tengah huru-hara tersebut, TikTok dilaporkan tengah mengembangkan versi aplikasi baru khusus untuk pengguna di AS. Langkah ini dilakukan sebelum rencana menjual TikTok ke investor AS, menurut laporan The Information dari beberapa sumber dalam.
Menurut laporan, TikTok berencana merilis aplikasi versi baru di toko-toko aplikasi di AS pada 5 September 2025.
Lebih lanjut, pengguna TikTok di AS pada akhirnya harus men-download kembali aplikasi baru tersebut untuk memanfaatkan layanannya.
Kendati demikian, menurut laporan sumber dalam, aplikasi TikTok yang masih tersedia saat ini masih akan berfungsi hingga Maret 2026 mendatang. Timeline ini disebut masih bisa berubah.
TikTok tak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Pembatasan di AS, TikTok Malah Kasih Ini ke Pengguna Android
