Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak ada manipulasi data dalam catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025. Seperti diketahui, perekonomian Indonesia tumbuh 5,12% (year on year/yoy) pada kuartal II -2025
Hal ini diyakinkan dirinya karena Kemenkeu melihat dari sisi pasokan uang pada periode tersebut.
"Ini kan masa lalu ya, bagian dari Anda anggap angka ini salah, 5,12% (PDB kuartal II-2025) katanya 5+1+2 = 8. Tapi bukan itu, di belakangnya kalau Anda lihat laju pertumbuhan uang, pada triwulan II itu tumbuh uangnya cukup kencang," paparnya.
"Jadi lihat juga supply uang pada waktu itu seperti apa. Pertumbuhan ekonomi terdistribusi dengan baik, Jawa tetap jadi kontributor perekonomian nasional dengan pangsa PDB 56,9 dan pertumbuhan mencapai 5,2% jadi kalau kita lihat pangsa itu perubahannya lambat," tambah Purbaya.
Menurutnya, pihaknya kini tahu kelemahan ekonomi RI di mana sehingga dia berjanji akan ada perbaikan pada kuartal III-2025, terutama untuk Papua dan Nusa Tenggara.
Dari catatannya, sejumlah indikator ekonomi domestik tetap positif. Salah satunya aktivitas manufaktur tetap positif. Manufaktur RI tetap ekspansif. Sementara itu, keyakinan konsumen kembali optimistis sejalan dengan penjualan ritel yang tumbuh positif dan penjualan semen yang menunjukkan tanda perbaikan dalam dua bulan terakhir.
"Tapi kelihatannya gak klop ya," kata Purbaya seraya bercanda.
Salah satunya, kata Purbaya, kinerja manufaktur (PMI manufaktur) tercatat meningkat karena keyakinan konsumen masih positif, kendati sempat menurun pada kuartal III.
"Rapih kan ini ada karena kebijakan kemarin yang memperlambat ekonomi sehingga kalau sekarang diubah seharusnya menjadi lebih cepat," tegasnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksi 4,7%, Indonesia Emas Atau Cemas?
