Jakarta, CNBC Indonesia - Meta Platforms (Facebook, WhatsApp, Instagram) mengumumkan akuisisi terhadap Manus, perusahaan berbasis Singapura yang mengembangkan agen AI untuk berbagai macam kegunaan atau tugas (general-purpose).
Hal ini menunjukkan ambisi besar Meta untuk terus menggelontorkan investasi masif untuk teknologi kecerdasan buatan (AI).
Manus merupakan perusahaan yang didirikan di China sebelum melakukan relokasi ke Singapura. Startup tersebut meluncurkan agen AI general-purpose pertamanya pada awal tahun ini.
Fungsinya beragam, bisa menyelesaikan tugas-tugas kompleks seperti penelitian pasar, pengkodean, hingga analisis data.
Manus mengklaim telah mengumpulkan pendapatan rata-rata tahunan lebih dari US$100 juta (Rp1,6 triliun) hanya dalam delapan bulan pasca diluncurkan.
Dalam pernyataan resminya, Meta mengatakan akuisisi ini bermaksud untuk mempercepat inovasi AI untuk bisnis dan mengintegrasikan otomatisasi canggih ke produk-produk konsumen dan enterprise, termasuk asisten Meta AI, dikutip dari CNBC International, Selasa (30/12/2025).
"Manus sudah melayani kebutuhan harian jutaan pengguna dan bisnis di seluruh dunia. Kami berencana meningkatkan skala layanan ini ke lebih banyak bisnis," kata Meta.
Menurut Meta, Manus akan melanjutkan operasional layanan berbasis langganan tanpa ada gangguan.
Detail kesepakatan terkait akuisisi tersebut tidak diumbar secara publik. Namun, Wall Street Journal melaporkan kesepakatan itu ditutup dengan nilai lebih dari US$2 miliar (Rp33,5 triliun), menurut sumber-sumber yang familiar dengan akuisisi tersebut.
Manus sedang mencari putaran pendanaan baru pada valuasi US$2 miliar saat didekati oleh Meta, menurut laporan WSJ.
Manus mulai mengepakkan sayap sebagai produk dari startup China, Butterfly Effect atau Monica.Im, sebelum berkembang menjadi entitas terpisah.
Manus langsung menjadi pemain AI yang ramai disorot tahun ini dengan klaim bahwa chatbot-nya menawarkan kinerja superior dibandingkan agen AI Deep Research buatan OpenAI.
Dilaporkan bahwa Manus melakukan PHK untuk hampir semua karyawan di Beijing pada Juli lalu, sebelum memindahkan markas utamanya ke Singapura pada Juni 2025. Relokasi ke Singapura bertujuan untuk memperkuat ekspansi global perusahaan.
"Bergabung dengan Meta memungkinkan kami membangun fondasi yang lebih kuat dan berkelanjutan, tanpa mengubah bagaimana Manus beroperasi dan bagaimana kami mengambil keputusan," kata Xiao Hong, CEO Manus, dalam keterangan rilis perusahaan.
Manus juga mengumumkan kemitraan strategis dengan tim Qwen AI milik Alibaba pada Maret 2025. Hal ini menunjukkan hubungan yang tetap erat dengan perusahaan teknologi China.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]


















































