Jakarta -
Pagi itu, rangkaian bus berwarna biru muda terparkir rapi di tepi TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan. Di antara nisan dan pepohonan tua yang telah lama menjadi latar hidup mereka, puluhan warga tampak sibuk mengangkut barang-barang, seperti karung pakaian, kasur tipis, hingga kipas angin yang telah menemani hari-hari mereka di hunian semi permanen.
Hari itu, menjadi awal perpindahan mereka menuju tempat tinggal yang lebih layak. Suasana haru pun menyelimuti area itu sejak matahari belum tinggi.
Di tepi jalan kecil di antara makam, Anita Wijaya berdiri sambil menggendong anak balitanya. Sambil menyampaikan rasa syukurnya, ia pun menunjukkan mata berkaca-kaca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Terima kasih banyak untuk semuanya, terutama Pak Gubernur, Pak Wali Kota, dan Bu Lurah," kata Anita, pada Selasa (2/12/2025).
"Kalau tidak ada bantuan seperti ini, kami bingung mau ke mana. Sekarang kami dapat tempat tinggal yang layak, tempatnya enak. Kami orang tidak mampu, jadi ini sangat berarti buat kami. Terima kasih banyak," sambungnya.
Foto: Pemprov DKI
Anita adalah satu dari 105 Kepala Keluarga (KK) yang dipindahkan pada Selasa (2/12/2025) lalu menuju Rumah Susun (Rusun) Jagakarsa. Sisanya akan menyusul dalam beberapa hari ke depan, sementara delapan keluarga lain akan menempati Rusun Rawa Bebek.
Bus-bus itu mengantar mereka menuju unit tipe 36 dengan dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi, ruang yang bagi sebagian warga terasa jauh lebih luas dan tertata dibandingkan hunian lama mereka.
Proses perpindahan pun berlangsung tertib. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan truk khusus untuk mengangkut barang-barang warga, sementara petugas membantu memastikan proses berjalan cepat.
"Mudah-mudahan bisa lebih baik di rusun," ucap Onah, seolah mewakili suara banyak warga yang hari itu meninggalkan Menteng Pulo.
Pemprov DKI Jakarta Siapkan Rusun Layak Huni
Foto: Pemprov DKI
Pemindahan warga ini merupakan bagian dari kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk mengembalikan TPU Menteng Pulo ke fungsi aslinya sebagai kawasan pemakaman. Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar, hadir memantau langsung proses yang sejak sebulan lebih disiapkan melalui serangkaian rapat lintas instansi.
Anwar mengatakan, dari total 133 KK yang tinggal di TPU Menteng Pulo, sebanyak 125 KK akan dipindahkan ke Rusun Jagakarsa, sementara 8 KK lainnya menuju Rusun Rawa Bebek. Pemprov DKI Jakarta menggratiskan biaya sewa rusun selama tiga bulan.
"Sebanyak 105 KK tanggal 2 Desember kita relokasikan ke Rusun Jagakarsa. Sisanya akan menyusul hingga 5 Desember. TPU Menteng Pulo adalah kawasan pemakaman dan fungsinya harus dikembalikan sebagai makam," kata Anwar.
"Kami berharap, warga yang pindah dapat menyesuaikan diri dengan aturan di rusun. Nantinya, warga juga akan mendapatkan edukasi dari pengelola rusun," imbuhnya.
Anwar menekankan, keputusan relokasi ini merupakan arahan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Menurutnya, pemerintah ingin menghadirkan tempat tinggal yang lebih manusiawi bagi warga yang selama ini menetap di area pemakaman.
Untuk memastikan proses berjalan humanis, pemerintah melibatkan berbagai pihak, termasuk Kantor Wilayah I Kementerian Hukum dan HAM, tim advokasi, dan perwakilan warga. Dalam setiap pertemuan, warga diberi ruang menyampaikan aspirasi dan kekhawatiran.
Di tengah hiruk-pikuk itu, ada satu benang merah yang menyatukan puluhan keluarga eks Menteng Pulo: harapan akan hidup yang lebih baik. Hunian baru itu menjadi awal baru bagi mereka, setelah bertahun-tahun tinggal di antara makam.
(anl/ega)


















































