Sempet Bikin Deg-Degan, Begini Akhirnya Kondisi Ekonomi RI di 2025

2 hours ago 1

Big Stories 2025

Elvan Widyatama,  CNBC Indonesia

29 December 2025 13:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang 2025, perekonomian Indonesia berada dalam situasi yang cukup menantang seiring meningkatnya ketidakpastian global, memanasnya tensi geopolitik, serta dampak dari kebijakan tarif Amerika Serikat (AS). 

Kondisi tersebut sempat menekan kepercayaan pelaku pasar dan memicu kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2025.

Tekanan tersebut tercermin pada kinerja ekonomi di awal tahun. Pada periode Januari-Maret 2025 atau kuartal I-2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) Indonesia secara tahunan (yoy) hanya mampu tumbuh 4,87%, atau berada di bawah level psikologis 5%.

Perlambatan ini terjadi di tengah penyesuaian aktivitas konsumsi, moderasi ekspor, serta ketidakpastian global yang masih tinggi.

Sentimen pasar sempat makin memburuk pada paruh pertama tahun 2025, khususnya setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal pada April 2025.

Sejumlah lembaga internasional bahkan memperkirakan risiko perlambatan ekonomi lebih dalam akibat potensi gangguan pada rantai perdagangan global.

Namun kinerja ekonomi Indonesia terbukti lebih tangguh dari perkiraan. Pada kuartal II-2025, PDB berhasil tumbuh 5,12% yoy, melesat melampaui ekspektasi pasar yang saat itu memproyeksikan pertumbuhan hanya berada di kisaran 4,7%-4,9%.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa ekonomi domestik masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga, serta tumbuhnya aktivitas investasi di Indonesia yang relatif tinggi.

Momentum pertumbuhan di atas 5% tersebut menjadi bukti bahwa ekonomi Indonesia tetap resilien di tengah guncangan geopolitik global serta dinamika perang tarif. Ketahanan ini turut diperkuat oleh bauran kebijakan fiskal dan moneter yang menjaga stabilitas makroekonomi.

Hingga rilis data terbaru, yakni periode kuartal III-2025 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 November 2025, perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh stabil sebesar 5,04% yoy. Dengan capaian tersebut, pertumbuhan ekonomi nasional tetap bertahan di atas level 5,0%, sekaligus menegaskan keberlanjutan pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian global yang masih membayangi.

Dari sisi pertumbuhan kuartalan (quarter-to-quarter/QoQ), pada kuartal I-2025, PDB tercatat mengalami kontraksi sebesar -0,98% QoQ. Kontraksi di awal tahun ini secara historis umum terjadi akibat dari berkurangnya belanja musiman pasca liburan akhir tahun sebelumnya.

Namun demikian, momentum pemulihan mulai terlihat kuat pada kuartal II-2025. PDB Indonesia melonjak 4,04% QoQ, menandai ekspansi aktivitas ekonomi yang solid di tengah dinamika global yang masih bergejolak. Kenaikan signifikan ini didorong oleh membaiknya konsumsi rumah tangga, penguatan investasi, serta peningkatan mobilitas masyarakat setelah melewati periode tekanan di awal tahun.

Stabilitas pemulihan kemudian berlanjut pada kuartal III-2025, meskipun dengan laju yang lebih rendah. PDB tercatat tumbuh 1,43% QoQ, yang menunjukkan bahwa ekspansi ekonomi tetap terjaga walaupun tidak sekuat periode sebelumnya.

Dari sisi pengeluaran, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 terutama dipengaruhi oleh kinerja Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

Konsumsi rumah tangga tumbuh stabil mendekati level 5% yoy pada tiga kuartal pertama 2025. Pada kuartal I-2025, konsumsi rumah tangga mencatat pertumbuhan 4,95% yoy, kemudian sedikit meningkat menjadi 4,97% yoy pada kuartal II-2025. Memasuki kuartal III-2025, laju pertumbuhannya sedikit turun ke 4,89% yoy, namun tetap berada pada level yang relatif tinggi.

Stabilitas ini menjadi sangat penting, mengingat konsumsi rumah tangga memiliki bobot kontribusi terbesar terhadap PDB, yakni sekitar 53%.

Sementara itu, PMTB menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi. Pada kuartal I-2025, PMTB tumbuh 2,12% yoy, kemudian melonjak signifikan menjadi 6,99% yoy pada kuartal II-2025. Pada kuartal III-2025, laju pertumbuhannya mengalami moderasi namun tetap kuat di level 5,04% yoy.

Dengan bobot kontribusi sekitar 27-29% terhadap PDB di sepanjang 2025, kinerja PMTB berperan sebagai sumber pertumbuhan tambahan yang mendorong akselerasi ekonomi Indonesia di sepanjang 2025.

Berdasarkan lapangan usaha, kinerja pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 ditopang oleh sejumlah sektor berkontribusi besar terhadap PDB, khususnya Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Industri Pengolahan, Konstruksi, serta Pertambangan dan Penggalian.

Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang memiliki bobot sekitar 14%, mencatat perbaikan pertumbuhan pada kuartal III-2025. Setelah melambat di kuartal sebelumnya, sektor ini kembali tumbuh di level 4,93% yoy, mencerminkan peningkatan aktivitas produksi pada periode tersebut dibandingkan kuartal II.

Sektor Industri Pengolahan sebagai kontributor terbesar dengan bobot sekitar 19%, tetap menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal III-2025, sektor ini mencatat pertumbuhan 5,54% yoy, atau sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II namun tetap berada pada kisaran pertumbuhan yang solid dan stabil.

Sektor Konstruksi dengan kontribusi sekitar 9,82% juga masih mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal III-2025. Laju pertumbuhannya berada di level 4,20% yoy, yang menunjukkan bahwa aktivitas konstruksi masih berlanjut meskipun dengan momentum yang lebih moderat dibandingkan paruh pertama tahun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(evw/evw)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |