Seloroh Mendagri ke Pemda yang Minta Tambahan Anggaran: Digetok Kepalanya

6 hours ago 1

Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berseloroh akan menggetok kepala pemerintah daerah (pemda) yang meminta tambahan anggaran kepada pemerintah pusat. Terlebih pendapatan daerahnya tinggi, namun realisasi belanjanya rendah.

Hal itu disampaikan Tito saat menyampaikan sejumlah arahan kepada para sekretaris daerah (sekda) dan kepala bappeda se-Indonesia di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Senin (27/10/2025). Mulanya Tito memaparkan perihal pengelolaan keuangan negara.

"Undang-Undang Keuangan Negara, pemerintah harus dapat mengelola keuangan negara dengan perbedaan antara pendapatan dan belanja maksimal defisit 3% PDB pendapatan domestik bruto," kata Tito.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tito mengatakan banyak daerah tidak bisa mengelola anggarannya dengan baik. Salah satunya memilih menyimpang anggaran di bank untuk mendapat bunga dibandingkan dibelanjakan.

"Banyak dianggap tidak mampu mengelola karena memilih disimpan di bank daripada dibelanjakan. Ketidakmampuan membelanjakan dengan baik," tuturnya.

Pada 2024, dia menyebutkan realisasi anggaran cukup tinggi di akhir tahun, yakni mencapai 90%. Dia kemudian berseloroh pemerintah daerah (pemda) yang punya pendapatan tinggi tapi belanja rendah, namun minta anggaran ditambah akan digetok kepalanya.

"Rekan-rekan kalau tidak mampu membelanjakan apalagi yang pendapatannya tinggi belanjanya rendah, ini teman-teman sekda, bappeda, yang pendapatannya tinggi tapi belanjanya rendah, teriak-teriak mau minta dananya ditambah pasti digetok kepalanya," tuturnya disambut gelak tawa.

Dia kemudian memberi contoh wilayah Kalimantan Selatan. Menurut dia, apabila meminta anggaran lagi, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akan menggetoknya.

"Mau teriak apa? Duit banyak tapi nggak bisa dibelanjain. Ini 81% baru belanja 40% di Kalimantan Selatan, mau minta uang lagi? Digetok ini harusnya oleh Pak Purbaya," imbuhnya.

Saksikan Live DetikSore:

(rdh/dek)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |