Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa PT Timah Tbk (TINS) menargetkan produksi timah sebesar 30.094 ton dalam Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB) 2025.
Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno memaparkan, pada tahun 2021 PT Timah menetapkan RKAB sebesar 47.287 ton, dengan realisasi produksi bijih mencapai 24.670 ton dan realisasi produksi logam sebesar 26.465 ton.
Selanjutnya, pada tahun 2022, RKAB ditetapkan sebesar 45.000 ton, dengan realisasi produksi bijih sebesar 20.079 ton dan realisasi logam 19.825 ton.
"Kemudian tahun 2022 itu RKAB 45.000, kemudian realisasi produksi bijih adalah sebesar 20.079, dan realisasi produksi logam sebesar 19.825," kata Tri saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Rabu (12/11/2025).
Memasuki 2023, rencana produksi PT Timah ditetapkan sebesar 29.000 ton, namun realisasi produksi bijih hanya 14.855 ton, dan realisasi logam 15.340 ton.
Kemudian pada tahun 2024, RKAB mencapai 37.000 ton, dengan realisasi produksi bijih sebesar 19.437 ton dan realisasi logam 18.915 ton.
"Dan di tahun 2025 ini diharapkan rencana RKAB 30.094, kemudian realisasi produksi bijih 19.210, dan realisasi produksi logam adalah 13.010," katanya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PT Timah Buka-Bukaan Soal Maraknya Tambang Ilegal di Wilayahnya


















































