Jakarta -
Keberadaan perahu eretan masih populer pada kalangan pelajar di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Di tengah berbagai mode transportasi modern, eretan masih menjadi andalan pelajar di kota metropolitan.
Khsususnya bagi para pelajar di MTsN 13 Jakarta dan SMPN 31 Jakarta yang lokasinya tidak jauh dari Kali Pesanggrahan. Berdasarkan pantauan detikcom, Sabtu (8/2/2025), sejumlah pelajar terlihat menggunakan jasa penyebrangan itu.
Satu-satu mereka tampak turun melalui tangga kayu ke arah kali. Tak menunggu lama pengemudi perahu eretan langsung datang menghampiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan memberikan upah jasa sebesar Rp 2.000 mereka sampai ke sisi sebarang tempatnya naik. Mayoritas para pelajar telah ditunggui orang tua yang menjemputnya di sebrang kali, ada juga yang melanjutkan dengan berjalan kaki.
Salah satunya siswi SMPN 31 Jakarta Jicelyn (14). Dia mengaku hampir setiap kali sepulang sekolah menggunakan jasa perahu eretan.
"Aku tuh setiap berangkat sekolah lewatnya muter, cuma setiap pulang lewatnya di sini, jadi bisa lima kali seminggu," katanya saat ditemui detikcom.
Jicelyn mengaku dia tidak hanya seorang diri menggunakan perahu bermaterial kayu itu. Biasannya dia menyebrang bersama teman-temannya.
"Ramean sama teman-teman, apalagi kalau pulang sekolah, rame banget sampai ngantri sampe belakang rumah gitu," ucapnya.
Menurut Jicelyn menggunakan perahu eretan lebih praktis dan tak membuang tenaga. Sebab, jika harus berjalan kaki, dirinya harus memutar jalan yang cukup jauh ke arah Pondok Betung.
"Kalau muter jalan sampe sini bisa sekitar setengah jam kali ya, karena jauh banget menurut aku. Kalau misalkan lewat sini kan tinggal ke belakang sekolah terus nyebrang getek jadi simple aja lebih dekat," tuturnya.
Di sisi lain, pengemudi perahu eretan di Kali Pesanggrahan, Hermawan (29) mengaku sebagian besar yang menggunakan jasannya adalah para pelajar.
"Kebanyakan disini anak sekolah. Makannya kalau dari penghasilan mah ya itu banyakan dari anak sekolah. Kalau liburan kan di sini sepi, paling satu dua yang nyebrang," ucapnya.
Pria yang akrab dipanggil Wawan itu bahkan telah mengenali sejumlah pelajar yang kerap menggunakan jasa penyebrangannya. Adapun Wawan mengaku telah menggeluti pekerjaan itu sejak tahun 2015 silam.
"Banyak yang udah tau lah mukanya, bapak ibu-nya biasa udah nungguin di atas kalau udah pulang sekolahan," pungkasnya.
(ond/zap)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu