Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan Korea Selatan yang tergabung dalam Federation of Korean Industries (FKI), Selasa (29/4/2025). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pertemuan antara jajaran Kemenperin dengan FKI berjalan cukup baik dan perusahaan dari Korea Selatan tetap tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.
"Pertemuan ini sangat positif, sangat baik, karena paling tidak kami bisa mengetahui dan bisa diinformasikan apa saja yang menjadi hambatan mereka ketika ingin berinvestasi di Indonesia," kata Agus ketika ditemui wartawan di kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Agus melanjutkan perusahaan-perusahaan dari Korea Selatan sudah membuka segala macam hambatan dalam berinvestasi di Indonesia. Harapannya pemerintah Indonesia bisa menyelesaikan masalah itu.
"Beberapa isu tadi disampaikan oleh mereka dan perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah. Tapi juga kan ada beberapa yang positif, bahwa perusahaan-perusahaan Korea akan tetap terus berkomitmen untuk melakukan atau berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia melalui investasi mereka," paparnya.
Foto: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan Korea Selatan yang tergabung dalam Federation of Korean Industries (FKI), Selasa (29/4/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan Korea Selatan yang tergabung dalam Federation of Korean Industries (FKI), Selasa (29/4/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)
Agus juga mengungkapkan beberapa perusahaan asal Korea Selatan berniat melakukan ekspansi, membuka pabrik baru, dan lain-lainnya.
"Ada yang mau ekspansi, ada perusahaan yang akan membuka pabrik baru yang selama ini mereka belum pernah menyiapkan fasilitas industri di Indonesia, mereka akan mulai," ujarnya lagi.
"Jadi mereka melihat prospek Indonesia sebagai negara tujuan investasi itu masih menarik," imbuhnya.
Sementara itu, beberapa perusahaan asal Korea Selatan yang menemui Agus Gumiwang memiliki beberapa permasalahan dan permintaan kepada pemerintah Indonesia. Misalnya EcoPro Materials, di mana perusahaan ingin meminta pendanaan dari Danantara. Namun, Agus perlu berkoordinasi terlebih dahulu dengan jajaran Danantara.
"Memang ada perusahaan nikel atau baterai yang meminta kami untuk bisa membuka akses ke Danantara agar Danantara juga bisa ikut ke modernisasi. Tapi, kami bicarakan dulu dengan Danantara," ucap Agus.
Selain itu, adapula perusahaan yang meminta agar harga gas industri bisa diturunkan lagi. Hal ini karena berkaitan dengan produksi petrokimia di mana harga gas industri di Indonesia dinilai masih cukup mahal. Adapula perusahaan produksi kaca yang meminta relaksasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).
(chd/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Mantan Presiden Korsel Bantah Dakwaan Suap
Next Article Video: Buntut Darurat Militer Korsel, Presiden Yoon Dicekal