Pelaku Deepfake Catut Prabowo Beroperasi Sejak 2024, Sudah Tipu 100 Orang

2 hours ago 3

Jakarta -

Dittipidsiber Bareskrim Polri mengungkap kasus dugaan penipuan deepfake yang diproduksi menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Pelaku disebut menggunakan deepfake berwajah Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan penipuan sejak 2024.

Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen HimawanBayuAji awalnya menjelaskan deepfake merupakan modus penipuan yang dilakukan dengan menggunakan wajah ataupun suara orang lain. Deepfake membuat seolah-olah seseorang telah melakukan sesuatu, padahal sosok atau suara yang ada dalam video itu diproduksi lewat bantuan AI.

Siber Bareskrim Polri pun menangkap seorang berinisial JS (25) di Kabupaten Pringsewu, Lampung, pada 4 Februari 2025. Dia mengatakan JS menggunakan video deepfake menampilkan sosok menyerupai Presiden Prabowo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengunggah dan menyebarluaskan video di platform media sosial Instagram memanfaatkan teknologi deepfake menggunakan foto dan suara menyerupai bapak Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani," ujar Himawan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2025).

Dia mengatakan penangkapan JS ini merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya. Dia mengatakan JS mengunduh video dari akun orang lain dengan kata kunci 'Prabowo give away', lalu mengunggahnya ke akun IG Indoberbagi yang dikelolanya dan memiliki 9.399 pengikut.

Dia menyebut JS menyertakan nomor WA-nya. Dia mengatakan JS melakukan penipuan kepada orang-orang yang menghubunginya lewat WA setelah menonton video itu.

"Korban diminta mentransfer sejumlah uang untuk biaya administrasi," ujarnya.

Dia mengatakan korban dijanjikan akan diberi uang bantuan yang sebenarnya tidak pernah ada. Dia mengatakan JS telah beraksi sejak tahun 2024 dan telah mengakibatkan 100 orang menjadi korban.

"Berdasarkan barang bukti yang ditemukan, sejak bulan Desember (2024) tersangka telah meraup keuntungan kurang lebih Rp 65 juta. Korbannya kurang lebih 100 orang berasal dari 20 provinsi dengan jumlah korban terbanyak dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Papua," ujarnya.

(haf/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |