Ormas Berulah Lagi, Usai THR Kini Palak Supir Truk Barang Minta Jatah

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pungutan liar atau pungli yang dilakukan organisasi masyarakat atau ormas kembali terjadi. Setelah marak meminta Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Lebaran, kini ormas berulah dengan memalak truk barang di jalan.

Praktik ini mudah ditemui di berbagai titik pusat ekonomi, salah satu yang paling sering disebut yakni di Tanjung Priok dan Cilincing Jakarta Utara. Kalangan pengusaha truk logistik juga mengungkapkan ada beberapa titik lain yang biasanya menjadi lokasi pungli.

Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Banten Syaiful Bahri menjabarkan bahwa wilayah di wilayah Banten pun kerap menjadi titik pungli. Selain itu di Jawa Barat juga kerap ada ormas yang meresahkan dengan mengancam.

"Titik-titik pungli tadi itu yang meresahkan Banten itu ada sekitar di beberapa Kabupaten seperti Kabupaten Serang, di kabupaten Tangerang. Kalau Jawa Barat itu di Karawang, lalu sebelum Subang juga ada. Pokoknya yang ada Ormas, LSM yang tidak berbalut legalitas resmi gitu kan. Biasanya mereka yang merasa punya wilayah," katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Minggu (20/4/2025).

Truk kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok di tengah isu kena palak ormas dan preman. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)Foto: Truk kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok di tengah isu kena palak ormas dan preman. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)
Truk kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok di tengah isu kena palak ormas dan preman. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

Ormas ini juga kerap mengancam supir truk dan orang-orang yang tidak memberikan 'jatah'. Jika tidak diberi maka bisa berakibat pada tindakan anarkis lebih jauh.

"Kalau lewat ya harus bayar. Kalau nggak bayar nggak dikasih lewat gitu kan. Kalau nggak itu bisa dirusak," sebut Syaiful.

Nilai pungli pun bervariasi mulai dari puluhan ribu hingga jutaan. Pengusaha meminta pemerintah untuk segera menindak pungli ini.

"Soalnya pemerintah kadang merem aja gitu kan. Padahal itu kan jelas langgar hukum. Karena memang dilakukan tidak secara resmi. Dan uangnya tidak masuk ke negara," ujar Syaiful.


(wur/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Selain Ormas, Pengusaha Kian Boncos Diserang Bajing Lonjat

Next Article Pengusaha Leasing Resah, Bongkar Modus Aksi Preman Oknum Ormas

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |