Jakarta -
Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) Indonesia meraih International Anti-Corruption Collective Action Awards. Organisasi ini meraih peringkat pertama kategori 'Prestasi Luar Biasa' dalam ajang penghargaan tersebut.
"Sejak 2014, inisiatif ini telah memberdayakan perempuan di seluruh Indonesia untuk menjadi agen perubahan dalam melawan korupsi," kata Direktur SPAK Indonesia, Maria Kresentia, pada Senin (9/6/2025).
Sementara Gerakan 'Kode Etik untuk Bisnis' di Kenya, yang dikembangkan oleh United Nations Global Compact Network Kenya bersama Kenya Association of Manufacturers dan Kenya Private Sector Alliance (KEPSA). Mereka meraih kategori 'Pendatang Baru yang Inspiratif'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghargaan ini diberikan atas dasar penilaian anggota juri International Anti-Corruption Collective Action Awards, yaitu:
- Chantal Castro (Pacto Global-Rede Brasil)
- Lisa Miller (Bank Dunia)
- Pusetso Morapedi (Integrity Initiatives International (III)
- François Valerian (Transparency International).
SPAK Indonesia berawal dari gerakan SPAK yang diluncurkan pada tanggal 22 April 2014 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bekerja sama dengan Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ). Dalam perkembangannya, gerakan SPAK terus menambah jumlah agen dan memperluas jejaringnya.
Menginjak usia yang kelima, KPK dan AIPJ sepakat untuk melepaskan gerakan SPAK dari bagian program AIPJ, dan berdiri sebagai sebuah organisasi yang mandiri. Maka pada 28 April 2018, KPK meluncurkan organisasi SPAK Indonesia. Organisasi ini yang menggantikan peran AIPJ yang semua menjadi induk gerakan SPAK.
"Mengapa perempuan? Karena perempuan/Ibu adalah tokoh sentral dalam keluarga yang menanamkan nilai moral pada anak-anaknya. Selain itu, perempuan secara kodrati memiliki kemampuan melahirkan, mengembangkan dan memelihara. Perempuan juga mempunyai kebutuhan berbagi yang diwujudkan dalam berbagai kesempatan berkumpul. Semua karakter khas itu lah yang membuat perempuan merupakan kekuatan yang besar dalam melakukan pencegahan korupsi," terang SPAK dalam situs resminya.
Sampai dengan tahun 2019, gerakan SPAK telah memiliki 2.080 orang agen yang tersebar di 34 provinsi, para agen SPAK adalah perempuan dari berbagai latar belakang, ibu rumah tangga, dosen, guru, pemuka agama, kepala desa, anggota legislatif, polwan, mahasiswa, aktivis, anggota organisasi perempuan, disabilitas, hakim, jaksa dan berbagai profesi lain. Gerakan SPAK mengajak masyarakat untuk mencegah korupsi mulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungannya.
KPK: SPAK Menginspirasi, Aksinya Menular
Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak mengungkapkan rasa yakinnya pada SPAK. Menurutnya aksi SPAK memiliki daya tular.
"Saya selalu yakin SPAK akan terus berkibar dan saya menjadi saksi dari setiap award yang diterima SPAK, termasuk yg diterima bulan ini Gretta Fenner Outstanding Achievement in Collective Action Award 2025. Agen SPAK lewat aksinya memang benar-benar menginspirasi, dan lewat gerakan ini aksi itu 'menular' menjadi aksi kolektif yang jalinannya sangat kuat," ujar Yuyuk.
Dia menyebut setiap agen berupaya saling menginspirasi dengan tindakan, mulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat yaitu keluarga dan teman-teman dekat. Dia menyebut SPAK seperti oase di tengah kondisi negara yang tak baik-baik saja.
"Di tengah kondisi negara yang sedang tidak baik-baik saja, kemenangan SPAK ini setidaknya mengingatkan kita bahwa ada perlawanan terhadap tindakan koruptif yang terus dilakukan, dan itu diakui bahkan oleh lembaga internasional," ucap dia.
"Ada sekelompok masyarakat, perempuan, yg tetap keras kepala untuk melawan korupsi di negaranya tanpa pernah tau kapan perjuangan seperti ini berakhir," sambung dia.
Yuyuk mengatakan dirinya saksi SPAK terus melakukan kegiatan-kegiatan dalam melawan korupsi. Bahkan, sambung Yuyuk, dia pun pernah mewakili SPAK dalam rangka menerima penghargaan tingkat interbasional.
"Saya menjadi saksi atas aksi para perempuan agen SPAK yg tak pernah berhenti beraksi untuk melawan sikap koruptif di lingkungan mereka, bahkan saya pernah mewakili mereka menerima penghargaan International Anti-Corruption Excellence Award kategori 'Youth Creativity and Engagement' yang digelar Rule of Law and Anti-Corruption Center (ROLACC), lembaga antikorupsi Qatar yang didukung penuh oleh UNODC, pada 2017 lalu," ungkap dia.
"Kebanggaan saya kepada agen SPAK tak pernah pupus, mereka memang layak mendapatkan award ini," tutup Yuyuk.
(aud/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini