Menag Terus Cari 3 Jemaah Haji RI yang Hilang di Makkah: Tak Ada Batas Waktu

5 hours ago 3

Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan pemerintah Indonesia akan bekerja sama dengan kepolisian dan pemerintah Arab Saudi untuk mencari jemaah yang hilang saat ibadah haji. Ada tiga jemaah yang dinyatakan hilang tahun ini.

"Yang tiga orang ini belum ditemukan. Tenaga-tenaga Indonesia yang masih di Saudi Arabia sekarang tetap mencari bekerja sama dengan polisi dan pihak-pihak yang terkait di sana," kata Nasaruddin usai penutupan operasional penyelenggaraan ibadah haji di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025).

Nasaruddin berharap upaya ini membuahkan hasil. Sehingga, katanya, jemaah yang hilang bisa kembali ke keluarganya masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Insyaallah mudah-mudahan kita berdoa semoga bisa ditemukan apakah dia dalam keadaan masih hidup maupun juga dalam keadaan lain," ujarnya.

Di samping itu, Nasaruddin menjelaskan ada jemaah hilang yang memiliki penyakit demensia atau gangguan ingatan. Ini membuat orang tersebut tidak bisa dilacak.

"Ya, jadi yang hilang itu ada penyakit demensia itu. Demensia itu namanya saja dia nggak tahu, siapa namanya dia lupa namanya. Alamatnya apalagi. Nah ini yang kita cari sekarang, karena dia hilangnya di hotel. Entah kemana, anaknya dan istrinya pun juga ditinggalkan. Tapi memang di Indonesia sudah sering seperti itu," jelasnya.

Dia menegaskan tidak ada batas waktu untuk mencari jemaah Indonesia yang hilang di Saudi. Dia berkomitmen agar orang itu ditemukan.

"Nggak, kita mencari tidak ada batas waktu ya, buktinya ada yang tahun lalu jemaah haji tahun 2024 itu masih terbaring di rumah sakit Madinah, kita pun juga tetap memberikan perhatian," tegasnya.

"Jadi selalu ada upaya kita untuk menemukan yang hilang, sampai nanti ada batas tertentu kalau misalnya ditemukan sudah wafat, keluarganya akan diminta," ucap dia.

Nasaruddin mengaku mendapat kabar jika ada jenazah yang diduga jemaah haji asal Indonesia. Pemerintah akan melakukan tes DNA.

"Nah yang terakhir ini karena ada beberapa jenasa di sana, itu nanti kita akan minta DNA keluarganya yang hilang itu, supaya nanti kita akan cocokkan, siapa tahu diantara yang hilang itu ada diantara di sana," katanya.

Nasaruddin menyebut sejatinya setiap jemaah asal Indonesia diberi gelang yang bisa dideteksi keberadaannya. Namun ketika di lapangan, orang yang hilang itu melepasnya di kamar hotel hingga tak diketahui keberadaannya.

"Nah kalau yang nggak punya identitas sama sekali, gelang-gelangnya pun juga dibuka, paspornya nggak bawa, bahkan itu kalung-kalungnya pun juga identitasnya sudah gak dibawa, ditaruh di kamarnya itu. Entah kemana, jadi inilah persoalan," ujarnya.

(whn/whn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |