HNW Sebut Kemenangan Zohran Mamdani Jadi Bentuk Penolakan Hegemoni Zionis

3 hours ago 1

Jakarta -

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Hidayat Nur Wahid (HNW) mengucapkan selamat kepada Wali Kota New York terpilih, Zohran Mamdani. Ia menyebut kemenangan itu membuktikan oligarki dan lobi pro Zionis Israel di AS dapat dikalahkan oleh kesadaran baru pro kemanusiaan untuk Gaza/Palestina.

"Ini adalah kemenangan yang patut disyukuri oleh warga New York, khususnya para masyarakat kelas pekerja dan juga para aktivis kemanusiaan pro Gaza/Palestina di seluruh dunia. Hal ini juga menunjukkan wajah Amerika Serikat yang baru, yang bisa jadi lebih baik di mata dunia, yaitu hadirnya kesadaran dan generasi baru yang menolak arogansi dan hegemoni asing zionis, dan hadirnya generasi baru yang masih mengedepankan keadilan, kepentingan rakyat dan kemanusiaan global" kata HNW dalam keterangan tertulis, Kamis (6/11/2025).

HNW menyebut kemenangan ini diraih di tengah gencarnya konspirasi oligarki pro-Zionis dan kampanye Islamofobia karena latar belakang Zohran sebagai muslim. Namun, mayoritas pemilih di New York yang beragam ras, kelompok, dan agama, termasuk Kristiani dan Yahudi, tidak terpengaruh oleh kampanye negatif itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini pertanda bahwa demokrasi yang substansial yang dikedepankan, bukan demokrasi yang berlandaskan Islamophobia, framing dan kuasa lobby/money politic oligarki," ujarnya.

Lebih lanjut, HNW menegaskan bahwa Zohran secara terbuka mendukung Gaza/Palestina dan berkomitmen melaksanakan Surat Perintah Penahanan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. Sikap tersebut mendapat dukungan dari mayoritas masyarakat Kota New York.

"Komitmen atas hukum internasional ini mendapat dukungan dari banyak kalangan di New York, termasuk masyarakat Yahudi yang anti Zionisme, mereka bukan hanya memilih, tetapi juga ikut mengampanyekan Zohran untuk bisa terpilih, dan mereka membela Zohran dengan menegaskan menolak zionis bukan anti-semitis, karena zionis bukan agama karenanya tidak mewakili Yahudi," jelasnya.

"Sikap Zohran yang berkomitmen melaksanakan keputusan ICC untuk menangkap Netanyahu dan Gallant itu tentunya dalam usaha menyelamatkan kemanusiaan dan hukum internasional dengan menghentikan kejahatan kemanusiaan Israel di Gaza, dengan memastikan bahwa pihak yang disangka melakukan Genosida di Gaza untuk ditangkap, dikenai sanksi hukum sesuai keputusan ICC, agar kejahatan kemanusiaan atas Gaza itu tidak dilakukan kembali, agar perang bisa berhenti, agar perdamaian bisa hadir di bumi," imbuh HNW.

Selain itu, lanjut HNW, kemenangan Zohran juga sejalan dengan tren politik baru di Amerika Serikat. Masyarakat di sana mulai menolak politisi yang didukung American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) setelah menyaksikan kejahatan kemanusiaan terhadap warga Gaza yang didanai oleh pajak mereka sendiri.

Secara global, masyarakat pro demokrasi substansial juga menuntut diakhirinya ketidakadilan. Karena itu, mereka mendukung tokoh-tokoh politik yang secara tegas membela Gaza/Palestina dan menolak kebohongan serta genosida yang dilakukan Zionis Israel.

Misalnya, beberapa hari sebelum kemenangan Zohran di New York, kandidat Presiden Irlandia Catherine Connolly yang dikenal pro-Palestina menang telak dalam pemilihan presiden. Sementara di Belanda, Partai D66 yang mendukung Gaza dan mengusulkan boikot terhadap Israel berhasil mengalahkan Partai Kebebasan (PVV) pimpinan Geert Wilders yang dikenal sebagai pendukung berat Israel.

"Semoga dengan adanya kesadaran baru perubahan landscape politik di beberapa negara pro demokrasi yang semula sangat dipengaruhi oleh islamophobia dan lobby zionis Yahudi ini dapat berlanjut dan menghadirkan perubahan dan pencerahan global, mewujudkan perdamaian tidak hanya di Gaza, Palestina, tetapi juga wilayah-wilayah lainnya di belahan dunia. Karena masyarakat dunia juga sudah muak dengan apa yang selama ini lihat dari pembodohan dan kepongahan Israel dalam memperlakukan masyarakat Gaza/Palestina dan pengabaian aturan/ lembaga-lembaga Internasional yang diakui dunia," pungkas HNW.

(prf/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |