Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya pemulihan pasca bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat kini difokuskan pada percepatan perbaikan infrastruktur, terutama jembatan dan akses jalan yang putus.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, pengerjaan sejumlah jembatan utama, termasuk Jembatan Bailey di berbagai titik menjadi prioritas karena menentukan kelancaran mobilitas masyarakat serta distribusi logistik.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menegaskan, percepatan tersebut sangat penting untuk mengembalikan konektivitas wilayah.
"Kita harapkan sebelum akhir minggu ini sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Abdul dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, Rabu (10/12/2025).
Di Aceh, perbaikan jembatan berjalan cepat. Jembatan Teupin Reudeup di Kabupaten Bireuen kini mencapai 53% dan ditargetkan dapat digunakan masyarakat pada akhir pekan ini.
Jembatan Teupin Mane di wilayah yang sama juga telah mencapai 25%, sementara Jembatan Kuta Blang dan Jembatan Cirata di Aceh Tengah masih terus dikerjakan. Pembukaan akses darat menjadi krusial mengingat banyak titik pengungsian selama ini hanya dapat dijangkau melalui jalur udara.
Beranjak ke Sumatra Utara, cuaca buruk berupa hujan deras sempat menghambat beberapa sorti penerbangan logistik dari Silangit menuju Tapanuli Tengah. Meski demikian, beberapa penerbangan tetap dapat dilakukan untuk menjangkau wilayah yang terisolasi.
Sumatra Barat mencatat percepatan paling signifikan dalam pembangunan jembatan darurat Bailey. Di Pasaman Barat, progres Jembatan Sikabau melonjak dari 18% menjadi 55% hanya dalam satu hari. Di Kabupaten Solok, Jembatan Bawah Kubang meningkat dari 20% menjadi 50%, sementara Jembatan Supayang naik dari 3% menjadi 25%. Adapun Jembatan Padang Mantuang di Kabupaten Padang Pariaman kini memasuki tahap awal pembangunan.
Perbaikan jembatan menjadi salah satu fokus utama, karena banyak wilayah terputus total akibat rusaknya akses saat banjir dan longsor.
Untuk akses komunikasi, perbaikan jaringan di Aceh dan Sumatra Barat terus berjalan, namun menjadi prioritas lanjutan setelah akses fisik dipulihkan. Di Sumbar, wilayah yang sudah kembali terhubung meliputi tujuh kabupaten/kota, 22 kecamatan, 31 nagari, dan 31 jorong.
Abdul Muhari menekankan, percepatan pembangunan infrastruktur dilakukan dengan kolaborasi berbagai pihak.
"Kita tentu saja terus mengupayakan semua pihak, akan terus bahu-membahu untuk mengakselerasi dan melakukan percepatan upaya tanggap darurat," pungkasnya.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

















































