Penyidik Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jayakarta telah menetapkan dua orang anggota TNI AD sebagai tersangka terkait kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang (kacab) bank, Ilham Pradipta (37). Pomdam Jaya juga menyita uang dari tangan salah satu tersangka.
"Kami juga sudah melakukan penyitaan uang sejumlah Rp 40 juta dari Kopda F dan uang tersebut diduga dari tindak pidana yang dilakukan," kata Danpomdam Jayakarta Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).
Dua anggota TNI AD yang ditetapkan sebagai tersangka ialah Serka N dan Kopda F. Dalam kasus ini, Pomdam Jaya telah memeriksa 17 orang saksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal Terlibatnya 2 Anggota TNI AD
Dalam kasus ini, Serka N ditawari pekerjaan oleh JP untuk menjemput seseorang untuk dihadapkan ke bosnya, DH. Pada 18 Agustus, Serka N menghubungi Kopda FH alias Kopda F untuk meminta bantuan menjemput atau menculik korban.
"Saat itu Serka N meminta Kopda F untuk datang dan bertemu di sebuah kafe di wilayah Jakarta Timur. Pada saat itu, Saudara JP sudah berada di kafe, jadi mereka sudah berada bertiga," katanya.
JP lalu menjelaskan ke Kopda F tentang misi penculikan korban dan menjelaskan soal imbalan pekerjaan tersebut. Pada 19 Agustus sekitar pukul 09.30 WIB, Serka N menghubungi Kopda F untuk mengkonfirmasi terkait tawaran pekerjaan dari JP.
"Kopda F bersedia menerima tawaran tersebut dan bertugas untuk mengumpulkan tim yang akan digunakan untuk menjemput korban. Pada saat pertemuan tersebut, Kopda F meminta uang operasional sejumlah Rp 5 juta dan disanggupi Serka N dan uang tersebut dari pemberian Saudara JP," jelasnya.
Pemberian Duit Rp 95 Juta
Pada Rabu (20/8), Serka N bertemu JP di salah satu bank swasta untuk pemberian uang penculikan. Uang itu kemudian diserahkan ke Kopda F.
Konferensi pers kasus penculikan dan pembunuhan kacab bank (Wildan/detikcom)
"Serka N bertemu JP di salah satu bank swasta di Jaktim untuk penyerahan uang senilai Rp 95 juta yang akan digunakan untuk kegiatan tersebut. Setelah diterima oleh Serka N, uang itu dibawa dan diberikan kepada Kopda F di sebuah kafe di wilayah Rawamangun," kata dia.
Setelah menerima uang, Kopda F menghubungi EW untuk bertemu di sebuah kafe. EW datang bersama 4 orang lain berinisial AT, JR, RA, dan EW dengan menggunakan mobil Avanza putih.
Pukul 13.45 WIB, JP memberi info kepada Kopda F bahwa korban berada di sebuah perbelanjaan di Pasar Rebo, Jaktim. Kopda F bersama EW dan 4 rekannya bergerak ke lokasi korban menggunakan 2 mobil berbeda.
"EW memarkirkan kendaraan di samping kendaraan korban. Sekitar pukul 16.30 WIB, saat korban datang, Saudara EW dan A langsung memasukkan korban ke mobil Avanza putih," katanya.
Korban Diserahkan di Kemayoran, Dibuang di Bekasi
Kopda F berada di lokasi namun di mobil yang lain. Setelah korban dibawa, Kopda F menanyakan soal tim penjemput atau tim penganiaya.
Namun, tim penganiaya tak kunjung datang sehingga Kopda F mengancam akan menurunkan korban. EW lalu mengirim lokasi ke Kopda F yang kemudian diteruskan ke JP hingga kemudian bertemu di bawah flyover Kemayoran.
"Sekitar pukul 19.45 WIB, Saudara EW dan 4 kawannya bertemu Kopda F dan Saudara JP dan Saudara U yang mengendarai Fortuner hitam. Selanjutnya korban diserahkan ke Fortuner hitam," terangnya.
Di dalam Fortuner hitam, ada Serka N, JP, dan U. Dalam perjalanan, korban yang sudah dalam kondisi dilakban melakukan perlawanan.
"Saat itu Serka N ikut memegangi korban, menahan dada korban agar korban tidak memberontak. Selanjutnya, Saudara JP dan Serka N menunggu informasi dari Saudara DH terkait tim yang akan menjemput korban. Namun karena tim tidak datang dan korban terus melakukan perlawanan, dan diduga juga korban sudah dalam kondisi lemas," tambahnya.
Serka N yang mengendarai Fortuner hitam berhenti di areal persawahan di Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Mereka lalu meninggalkan korban hingga kemudian ditemukan tewas pada Kamis (21/8).
"Menurunkan korban dengan cara memegang bagian kepala, sementara saudara JP mengangkat di bagian kaki dan korban dibuang sekitar 2 meter dari mobil yang mereka kendarai. Selanjutnya Serka N, Saudara JP, dan Saudara D pergi meninggalkan lokasi tersebut," ucap dia.
(wnv/jbr)