Kisah Pemburu Emas: Datang Jam 3 Pagi Dapat Nomor Antrean 46

2 days ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia — Indonesia tengah mengalami fenomena berburu emas. Antrean mengular di banyak toko emas di pusat perbelanjaan menjadi pemandangan yang lazim dalam beberapa hari terakhir. 

Saking tingginya minat membeli emas, tidak sedikit masyarakat yang rela antre sejak dini hari untuk mendapatkan logam mulia tersebut. Seperti Mila, warga Tanjung Priok yang datang ke Butik Emas Antam Pulogadung, Jakarta Timur. 

Dia datang pukul tiga pagi hanya untuk mengambil nomor antrean. Kendati sudah datang jauh sebelum matahari terbit, nyatanya Mila bukan orang pertama yang sampai.

"Dari jam tiga pagi. Dapat antrean nomor 46," kata Mila kepada CNBC Indonesia di Butik emas Antam Pulogadung, Jakarta pada Rabu (16/4/2025).

Bukan tanpa alasan banyak orang yang rela datang dini hari untuk mendapatkan nomor antrean. Di tengah permintaan yang tinggi, Butik Emas Antam Pulogadung membatasi hanya melayani 200 antrean per hari. Apabila berhasil mendapatkan nomor antrean, belum tentu bisa pulang mengantongi emas. 

Pasalnya transaksi pembelian emas baru bisa dilakukan pada pukul 13.00 WIB, setelah alokasi emas dari pabrik datang. Sekitar dua jam kemudian atau pada pukul 15.00 WIB emas sudah ludes tak bersisa. Calon pembeli yang tidak kebagian dapat antre kembali keesokan harinya. 

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, pada hari ini di Butik Emas Pulogadung tidak semua gramasi emas tersedia. Hanya ada emas dengan berat 3 gram, 5 gram, 10 gram, 25 gram, dan 100 gram. 

Selain nomor antrean dan gramasi yang dibatasi, jumlah pembelian juga turut dikenakan limit per orang. "Pembeliannya maksimal tiga keping," ucap Mila.

Adapun Mila bukan baru pertama kali membeli emas. Ia mengatakan bahwa sudah mengakumulasi emas sejak 2020 atau lima tahun lalu. Nilai investasinya pun sudah bertumbuh dua kali lipat. Oleh karena itu ia memutuskan untuk kembali membeli emas saat ini.

"Sebelumnya kan pernah beli di tahun 2022. Itu harganya sekitar masih Rp900.000-an. Saya beli yang 5 gram sekitar Rp4 jutaan. Terus sekarang harganya 5 gram hampir Rp9 juta sekian. Jadi naik 2 kali lipat. Jadi makanya saya balik lagi ke sini untuk beli lagi," ungkapnya.

Lebih lanjut ia bercerita bahwa dirinya membeli emas sebagai lindung nilai terhadap nilai rupiah yang saat ini tengah merosot.

"Ya biar jaga nilai uang aja sih. Biar supaya gak terlalu jatuh banget ke depannya. Jadi makanya beli emas yang paling menjanjikan," ucapnya.

Kejatuhan pasar saham juga menjadi dorongan dirinya membeli emas sekarang. Harga saham yang turun tajam membuatnya menelan kerugian sehingga dananya dialihkan untuk membeli aset yang dikenal sebagai safe haven tersebut.

"Iya lagi anjlok juga (saham). Jadi cutloss semua. Langsung ke emas aja ganti," ungkapnya.

Pembelian emas yang ia lakukan adalah bentuk investasi jangka panjang, bisa sampai lima tahun ke depan. Terutama karena emas dinilai mampu melindungi goals jangka panjangnya untuk biaya melahirkan di masa depan yang membutuhkan uang banyak.

"Jadi saya investasi ini untuk program hamil sih. Karena saya kan belum punya anak dan sudah menikah 3 tahun. Jadi tujuannya untuk promil. Maksudnya promil kan butuh biaya yang besar. Terus kalau misalkan cuman nabung uang aja kayaknya gak akan bisa survive. Jadi investasi (emas)," katanya.

Beli emas untuk tujuan jangka panjang juga dilakukan oleh Vela, salah satu pelanggan Antam yang mengaku baru mulai investasi pada tahun ini.

"Mulai belajar (investasi emas) karena memang ada rencana ke depan yang harus saya jadi goal. Jadi goalsnya itu saya simpannya lewat emas," ucap Vela kepada CNBC Indonesia pada Rabu (16/4/2025).

Vela mengatakan bahwa dirinya dinasihati oleh adik kandung agar menyimpan emas untuk jangka panjang agar lebih merasakan keuntungan optimal.

"Lu kalau mau menyimpan emas dalam jangkauan waktu dekat gak akan terasa juga. Minimal untuk jangka panjang," nasihat adik Vela saat menasehati dirinya.

Ia memilih emas sebagai aset investasi karena menilai lebih menguntungkan dibandingkan investasinya terdahulu, yakni deposito.

Berbeda dengan Mila atau pengunjung lainnya yang harus antre, Vela memilih membeli dan menyimpan emas secara digital. Ia membeli emas melalui website Antam dan saat ini beralih ke aplikasi BRANKAS (Berencana Aman Kelola Emas) yang diluncurkan oleh Antam pada pertengahan Maret 2025.

Vela memilih membeli dan menyimpan emas digital karena lebih aman dan juga praktis. Selain itu ia bisa mengecek saldo emas secara realtime.

"Terbantu dan lebih aman secara dibandingkan pegang fisiknya ya. Enggak takut hilang, enggak takut kececer. Terus saat misalnya kebakar atau apa, ada kejadian yang tidak diinginkan, itu aset tetap aman," ucap Vela.

"Lebih simpel kalau kita mau transaksikan juga. Ada transaksi beli dan jual bisa langsung di aplikasi ini," sambungnya.

Emas saat ini sedang 'diburu' oleh masyarakat Indonesia karena berbagai alasan, mulai dari investasi, harga murah, hingga lindung nilai. Tapi yang pasti emas adalah aset investasi yang memiliki risiko paling rendah dan saat ini menjadi aset yang bisa dikatakan lebih menguntungkan dari aset berisiko seperti saham.

Harga emas dalam beberapa tahun terakhir pun berkali-kali mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa yang mengisyaratkan bahwa emas menjadi pilihan berlindung banyak orang saat ekonomi global maupun domestik dipenuhi ketidakpastian.

Terkait fenomena 'perburuan' emas, manajemen PT Antam Tbk pada hari ini (16/4/2025) belum buka suara.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Demam Beli Emas, Beneran Investasi Atau FOMO?

Next Article Awas! Banyak Penipuan Modus Jual Emas Antam

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |