Jakarta -
Penutupan akses jembatan penyeberangan orang (JPO) kolong flyover Kalibata, Jakarta Selatan, dikeluhkan banyak warga. Siswa Sekolah Dasar (SD) bahkan mengeluh akses jalan ke sekolahnya kini jadi sulit imbas penutupan itu.
Siswa itu adalah Muhammad Juna (12) siswa kelas 6 SDN Rawajati 05 Pagi, tiap harinya mengakses JPO itu untuk pergi pulang sekolah dari Cilitan-Rawajati. Sudah hampir sebulan ini Juna harus memanjat pagar agar bisa lewat.
"Iya jadi susah buat pulang pergi ke sekolah. Kadang kalau nggak diantar, pagi saya harus lewat sini. Kalau pulang pasti lewat sini," kata Muhammad Juna (12) saat bersua dengan detikcom di lokasi, Jumat (7/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juna mengaku orang tuanya tahu mengenai kondisi akses JPO saat ini. Namun tak ada pilihan lain selain mengakses JPO dengan memanjat untuk menyeberangi Sungai Ciliwung.
"Kalau di sini harus manjat, atau lewat samping. Ya bahaya juga sih. Orang tua tahu. Tapi ya mau gimana lagi, jalannya cuma ini," jelas dia.
Memanjat atau melewati pembatas samping JPO berisiko jatuh ke Sungai Ciliwung. Hal itu disadari Juna, namun dia juga menyebut risiko yang sama bila lewat flyover yang tak dilengkap trotoar.
"Takut sih takut, cuma satu-satunya jalan ke rumah ya lewat sini. Kalau lewat atas susah jalannya, lebih ngeri (tabrak mobil-motor)," jelasnya.
Juna berharap, JPO itu segera dibuka lagi. Menurutnya JPO di kolong flyover itu banyak digunakan warga untuk beraktivitas.
"Harapan saya sih dibuka sepenuhnya aja. Kan buat jalan kita sekolah juga. Banyak yang pakai," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, akses JPO itu ditutup imbas banyaknya tawuran di kawasan itu. Namun JPO itu juga digunakan aktivitas warga sehari-hari.
(zap/zap)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu