Kayu Manis Bisa Redakan Gejala Migrain, Mitos atau Fakta?

6 days ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Kayu manis banyak digunakan sebagai rempah dalam beragam makanan khas Indonesia. Baru-baru ini, studi terbaru di Korea Selatan menunjukkan potensi menjanjikan kayu manis dalam meredakan gejala migrain kronis. 

Dua profesor dari Kyung Hee University Korean Medicine Hospital, Kwon Seung-won dan Lee Han gyul, mengungkapkan keberhasilan efek positif kayu manis terhadap gejala migrain yang sulit diobati. Migrain kronis merupakan kondisi sakit kepala yang berlangsung lama dan cenderung memburuk seiring waktu.

Dalam studi kasus tersebut, para peneliti merawat seorang pria berusia 73 tahun yang tidak menunjukkan perbaikan meskipun telah mengkonsumsi obat migrain selama tiga tahun. Pasien tersebut kemudian diberikan obat herbal berbahan dasar kayu manis, dan perkembangan gejalanya dipantau menggunakan Numerical Rating Scale (NRS), skala 0-10 untuk mengukur intensitas nyeri.

Hasilnya menunjukkan penurunan gejala yang signifikan seiring waktu. Pada hari ke-42, skor nyeri NRS turun dari angka awal menjadi 5, dan frekuensi migrain berkurang dari empat kali per minggu menjadi satu kali. Kondisinya membaik hingga ia dapat menghentikan konsumsi obat migrain sebelumnya. Pada hari ke-146, skor nyerinya hanya 2, dan migrain terjadi nol hingga satu kali per minggu yang menunjukkan hampir sepenuhnya pulih.

Profesor Lee menjelaskan bahwa peradangan diyakini menjadi salah satu faktor utama dibalik migrain dan nyeri saraf lainnya. "Studi kami menunjukkan bahwa kayu manis berperan penting dalam meredakan gejala migrain dengan cara menghambat produksi sitokin penyebab peradangan," ungkapnya seperti dilansir laman Korea Times, Kamis (27/3/2025).

Penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan bahwa kayu manis memiliki efek anti-inflamasi, melindungi sel dari kerusakan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Meski hasil studi ini belum dalam skala besar, temuan ini memberikan harapan baru bagi para penderita migrain kronis yang selama ini sulit menemukan pengobatan efektif.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Masa depan Industri Kecantikan di Tengah Tekanan Ekonomi

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |