Jakarta, CNBC Indonesia - Jared Isaacman berupaya untuk menjanjikan sesuatu yang besar usai pencalonan dirinya sebagai bos NASA terombang-ambing selama setahun terakhir. Dia memastikan lembaga yang dipimpinnya bakal kembali ke Bulan selama masa jabatan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS).
Setahun terakhir, pencalonan dirinya tidak jelas. Nampaknya karena hubungannya dengan Elon Musk, yang sempat berseteru dengan Trump.
Trump sempat mencalonkannya sebagai kepala NASA pada Desember 2024. Hanya lima bulan kemudian, Mei 2025, pencalonan itu ditarik dengan alasan 'hubungan sebelumnya' Isaacman.
Tidak disebutkan apa yang dimaksud dalam ucapannya. Namun, nampaknya merujuk pada hubungan Isaacman dengan Musk di masa lalu.
Baru pada November, Trump kembali Isaacman. Hingga akhirnya dia benar-benar duduk sebagai pemimpin NASA.
Dalam sebuah kesempatan, Isaacman mengatakan rencana perjalanan ke Bulan sebagai kunci untuk membuka ekonomi orbital.
"Kami ingin punya kesempatan mengeksplorasi dan mewujudkan potensi ilmiah, ekonomi dan keamanan nasional di Bulan," kata Isaacman, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (29/12/2025).
Di Bulan, dia mengatakan NASA dapat mencakup pembangunan pusat data dan infrastruktur luar angkasa. Rencana lain adalah penambangan gas langka di permukaan Bulan, Helium-3 yang bisa menjadi bahan bakar pembangkit listrik fusi.
Investasi proyek Bulan akan dipertimbangkan setelah pembangunan pangkalan NASA di sana, ungkapnya. Mulai dari tenaga nuklir dan propulsi nuklir antariksa untuk eksplorasi lebih lanjut.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
