Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan rangkaian perayaan Tahun Baru 2026 dengan konsep sederhana. Langkah ini diambil sebagai bentuk empati dan solidaritas nasional atas bencana yang melanda Sumatra serta sejumlah wilayah lain di Indonesia.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta, Budi Awaluddin mengatakan, perayaan tahun ini dirancang tanpa pesta kembang api. Seluruh rangkaian acara juga akan diawali dengan doa bersama dan muhasabah di setiap titik panggung.
"Kami mengajak masyarakat untuk mengutamakan kesederhanaan dalam perayaan Tahun Baru kali ini. Pesta kembang api bisa kita ganti dengan kegiatan positif lainnya, seperti berdonasi. Setiap rangkaian acara akan diawali dengan doa bersama sebagai wujud refleksi kolektif masyarakat Jakarta dalam menyambut tahun baru dengan semangat kebersamaan, harapan, dan kepedulian sosial," kata Budi dalam keterangannya, dikutip Rabu (31/12/2025).
Pemprov DKI Jakarta menyiapkan delapan titik utama perayaan Tahun Baru, mulai dari Taman Lapangan Banteng, kawasan M.H. Thamrin, Sarinah, Bundaran HI, Dukuh Atas, Semanggi, kawasan SCBD, hingga FX Sudirman. Di sepanjang koridor M.H. Thamrin-Jalan Jenderal Sudirman, Pemprov juga memberdayakan pelaku UMKM di sejumlah titik, seperti depan Sarinah, Wisma BNI 46, Wisma Nugra Santana, dan FX Sudirman.
Panggung utama dipusatkan di Bundaran HI dengan menghadirkan sejumlah musisi Tanah Air, antara lain d'Masiv, Marion Jola, Feel Koplo, Andmesh, dan Gondal Gandul Band.
Foto: Warga memadati kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) jelang malam pergantian tahun baru di Jakarta, Selasa (31/12/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Warga memadati kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) jelang malam pergantian tahun baru di Jakarta, Selasa (31/12/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Konsep lagu yang dibawakan menonjolkan kesederhanaan serta semangat untuk bangkit. Selain itu, perayaan juga diisi pertunjukan video mapping menggunakan drone tanpa kembang api, dengan tema kepedulian terhadap Sumatra.
Budi menambahkan, Pemprov DKI Jakarta menggandeng BAZNAS BAZIS DKI Jakarta dan Bank Jakarta untuk mengintegrasikan mekanisme donasi kemanusiaan dalam seluruh rangkaian acara. Donasi ditujukan bagi wilayah terdampak bencana, tidak hanya di Sumatra, tetapi juga di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan daerah lainnya.
"Donasi dilakukan melalui penyediaan QRIS di titik-titik acara dan kanal digital yang didukung oleh sistem pemantauan secara real time. Dengan pendekatan ini, Pemprov DKI Jakarta ingin memastikan perayaan publik tidak berhenti pada hiburan, tetapi juga menjadi sarana aksi nyata solidaritas sosial. Hal ini juga tercermin dalam pemilihan lagu yang diperdengarkan di Bundaran HI, seperti 'Jangan Menyerah' dari d'Masiv yang memberi semangat dan harapan," jelasnya.
Selain di pusat kota, perayaan Tahun Baru 2026 juga digelar di tingkat kota dan kabupaten administrasi serta kawasan wisata unggulan, antara lain Museum Prasasti, Mal Artha Gading, kantor wali kota di lima wilayah administrasi, Jakarta International Stadium, Pulau Untung Jawa, Ancol, Kota Tua, M Bloc Space, Setu Babakan, Mal Central Park, hingga Taman Mini Indonesia Indah.
Pemprov DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang merayakan Tahun Baru di ibu kota untuk tetap menjaga keamanan diri, keselamatan, serta kebersihan lingkungan agar perayaan berlangsung kondusif dan bertanggung jawab.
"Semoga perayaan malam pergantian tahun dapat berlangsung hangat dan menjadi momentum refleksi untuk menyambut tahun baru sebagai pribadi yang lebih baik. Momentum ini juga dapat dimanfaatkan untuk memperkuat persatuan bangsa saat berkumpul bersama teman atau keluarga. Jika merayakan di luar rumah, tetap jaga keamanan diri, keselamatan, dan kebersihan. Atas nama Pemprov DKI Jakarta, kami mengucapkan selamat menyambut Tahun Baru 2026," pungkas Budi.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]


















































