iPhone Buatan AS Lebih Jelek dari HP China, Ini Penjelasan Pakar

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump mengatakan alasan pemberlakuan tarif resiprokal adalah mendorong produksi dalam negeri. Apple menjadi salah satu perusahaan yang paling terdampak kebijakan ini. 

Pasalnya, lini produksi Apple untuk iPhone dan Mac tersebar di negara-negara lain seperti China, India, Vietnam, dan Thailand. 

Tarif resiprokal akan membuat impor produk iPhone dari China lebih mahal, sehingga harga jualnya pun terancam naik. 

Trump saat ini masih menunda tarif resiprokal untuk banyak negara hingga 90 hari. Hal ini untuk membuka proses negosiasi dengan beberapa negara.

Hanya China yang tetap diberikan tarif resiprokal 145%. Namun, barang-barang seperti smartphone, komputer, dan chip, memang tidak masuk tarif resiprokal 145%, melainkan akan dihitung dengan skema tarif berbeda yang akan diumumkan selanjutnya.

Pertanyaan besarnya, jika Trump ingin iPhone dan Mac diproduksi di AS, apakah mungkin?

Penjelasan Pakar

Salah satu yang paling realistis, menurut Profesor Emeritus Duke University, Gary Gereffi, adalah dengan merekonstruksi rantai pasokan. Perusahaan bisa mengalihkan manufaktur komponen utama ke Amerika Utara.

Masalah lain yang jadi sorotan adalah soal tenaga kerja. Perakitan di AS bakal membutuhkan lebih banyak tenaga kerja manusia dan juga robot.

"Kita mengalami kekurangan tenaga kerja yang sangat parah. Dan telah kehilangan seni manufaktur skala besar," jelas profesor bisnis Universitas Johns Hopkins, Tinglong Dai, dikutip dari Wall Street Journal.

Sebagai contoh, pabrikan perakit iPhone di China, Foxconn, memperkerjakan 300 ribu pekerja. Di sisi lain, perekrutan akan menjadi salah satu masalah paling besar yang ada di pabrik-pabrik AS.

Belum lagi soal uang yang harus digelontorkan Apple. Perlu banyak biaya membangun iPhone asli AS.

Meski harganya murah jika diproduksi AS, namun kualitasnya akan lebih buruk. Setidaknya pada awal pabrikan AS berjalan.

"AS memiliki kapasitas memproduksi komponen smartphone di sejumlah area, namun bukan yang terbaik," jelas Dai.

Mac Pernah Gagal Diproduksi di AS

Artikel New York Times tahun 2019 mengungkapkan Apple pernah berencana memproduksi Mac Pro di AS. Ini menjadi yang pertama kali perangkat diproduksi di sana.

Sayang rencana tersebut sulit terlaksana. Tiga orang sumber yang dikutip dari laporan mengatakan pabrikan di Austin, Texas kesulitan menemukan sekrup yang cukup.

Laporan itu mengatakan Apple sulit melakukan produksi karena kontraktor hanya bisa memproduksi paling banyak 1.000 sekrup dalam sehari. Pada akhirnya bisa menunda penjualan perangkat selama berbulan-bulan.

Masalah ini bisa terselesaikan dengan mudah di China. Apple bisa mengandalkan pabrik yang bisa memproduksi sekrup khusus dalam jumlah besar dengan waktu singkat.

New York Times menuliskan masalah ini menggambarkan tantangan Apple jika ingin memindahkan produksi ke luar China. Apple menemukan segalanya di China, dari skala, keterampilan, infrastruktur dan biaya untuk memproduksi perangkatnya.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prospek Investasi Bitcoin Cs Saat Trump "Kobarkan" Perang Tarif

Next Article Petaka Tarif Trump, 7 Raksasa Teknologi Tumbang Seketika

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |