Investor GoTo dan Grab Obral Saham, Lagi Butuh Uang Cepat Buat Ini

1 hour ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - SoftBank Group sedang berjuang untuk memenuhi komitmen investasi US$ 22,5 miliar (Rp 376,65 triliun) di OpenAI. Bahkan, investor GoTo dan Grab asal Jepang tersebut rela mengobral saham di perusahaan portofolionya di seluruh dunia dan melakukan PHK.

CEO SoftBank Masayoshi Son telah menjual sahamnya di Nvidia senilai US$ 5,8 miliar dan di T-Mobile US senilai US$ 4,8 miliar. Pada September, SoftBank juga telah mengumumkan PHK atas 20 persen dari 300 pegawai di dana investasi Vision Fund.

Demi investasi di OpenAI, pengucuran dana SoftBank ke perusahaan lain jadi macet. Son kini mengharuskan investasi di atas US$ 50 juta dilakukan lewat persetujuannya.

Sumber duit lain yang sedang dikejar Son adalah upaya untuk mendorong PayPay listing di bursa saham. Perusahaan aplikasi pembayaran tersebut ditargetkan bisa mendulang US$ 20 miliar lewat IPO.

Selain itu, SoftBank berencana menjual sahamnya di Didi Global, perusahaan teknologi China yang bisnisnya menyerupai Grab dan Gojek di Indonesia.

SoftBank juga rela menarik utang yang nilainya mencapai US$ 11,5 miliar. Fasilitas peminjaman tersebut diraih dengan menjadikan sahamnya di Arm, perusahaan desain semikonduktor, sebagai jaminan.

Dana besar dibutuhkan SoftBank untuk mengamankan kepemilikan saham di Nvidia. Son menyepakati investasi di OpenAI saat perusahaan AI tersebut dihargai US$ 300 miliar pada April. Sejak saat itu, valuasi OpenAI telah menggelembung hingga tiga kali lipat menjadi US$ 900 miliar.

SoftBank juga membutuhkan uang untuk memenuhi komitmen investasi data center senilai US$ 500 miliar dalam proyek Stargate. OpenAI juga menjadi investor di proyek yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada awal tahun tersebut.

Beberapa perusahaan Indonesia atau beroperasi di Indonesia juga penerima dana SoftBank Vision Fund. Dua perusahaan terbesar adalah Grab dan Tokopedia, yang kemudian bergabung dengan Gojek sebagai GoTo.

Tokopedia kemudian dilepas oleh manajemen GoTo ke TikTok. Adapun, Grab dan GoTo akhir-akhir in sedang banyak dibicarakan terkait isu merger.

Perusahaan Indonesia lain yang menerima modal dari Vision Fund adalah e-Fishery dan Funding Societies (Modalku). Selain itu, Vision Fund juga memegang saham startup asing yang aktif di pasar Indonesia yaitu OYO, Carro, dan Advance Intelligences.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |