IHSG Dibuka Naik 0,2% Pagi Ini, Ada Saham Langsung ARA

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona hijau pagi ini, Rabu (12/11/2025). Indeks naik 0,2% ke level 8.382,88. 

Sebanyak 282 saham naik, 167 turun, dan 507 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 933,8 miliar, melibatkan 2,87 miliar saham dalam 121.500 kali transaksi. 

Pada awal perdagangan hari ini, Bumi Resources (BUMI) tercatat masih menjadi saham yang paling ramai. Total nilai transaksi mencapai Rp 703 miliar dan terapresiasi 2,02% ke level 202. 

Pagi ini, Pakuan (UANG) kembali naik hingga batas auto reject atas (ARA) atau 25% ke level 4.220. Lompatan saham UANG seiring dengan Hapsoro yang secara langsung masuk ke emiten properti tersebut. Sebelumnya Hapsoro menggenggam saham UANG melalui perusahaan investasi miliknya, PT Basis Utama Prima. 

Di Asia, Kospi Korea Selatan datar, dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 0,62%. Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, turun 0,26%, sementara Topix naik 0,35%. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,13%.

Kontrak berjangka untuk Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan perdagangan yang sedikit lebih tinggi, diperdagangkan pada 26.865, dibandingkan dengan penutupan indeks sebelumnya di 26.696,41.

Adapun pelaku pasar perlu mencermati sejumlah sentimen hari ini, termasuk voting shutdown di AS. 

DPR Amerika Serikat yang dikuasai Partai Republik dijadwalkan memberikan suara pada Rabu sore atas kompromi anggaran yang akan memulihkan pendanaan lembaga-lembaga pemerintah dan mengakhiri shutdown yang dimulai 1 Oktober dan kini memasuki hari ke-42.

Jika proses berjalan mulus, drama government shutdown di Amerika Serikat diperkirakan segera berakhir dalam 24-48 jam setelah pemungutan suara di DPR AS (House of Representatives). Artinya, penutupan pemerintahan terpanjang ini berpotensi selesai antara Rabu malam-Kamis waktu AS, atau Kamis-Jumat waktu Indonesia (WIB).

Namun, akhir drama ini belum tentu menjadi happy ending. Ada sejumlah risiko yang bisa menghambat atau bahkan memicu episode lanjutan. Penolakan dari kelompok konservatif Partai Republik di DPR bisa menunda voting atau memaksa negosiasi tambahan.

Sekalipun selesai minggu ini, pendanaan pemerintah hanya diperpanjang hingga 30 Januari, sehingga ancaman shutdown bisa muncul lagi awal tahun depan

Dari dalam negeri, penjualan eceran nasional kembali mengalami tekanan pada September 2025. Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia (BI), aktivitas penjualan ritel turun 2,4% secara bulanan (month to month/MtM), berbalik arah setelah mencatatkan pertumbuhan 0,6% pada Agustus.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengungkapkan bahwa pelemahan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya penjualan pada Subkelompok Sandang yang anjlok hingga 19,2% MtM. Selain itu, kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau juga terkoreksi 2,2%, sementara Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya melemah 3,4%. "Penurunan pada Subkelompok Sandang menjadi faktor utama kontraksi penjualan eceran pada September," jelas Denny dalam keterangannya, Selasa (11/11/2025).

Meski demikian, tidak semua sektor mencatatkan pelemahan. Beberapa kelompok masih tumbuh positif, antara lain Peralatan Informasi dan Komunikasi yang naik 1,2% serta Suku Cadang dan Aksesori yang meningkat 1,4% secara bulanan. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran pola konsumsi ke barang-barang utilitarian dan teknologi.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Kebal Perang Israel-Iran, Pagi Ini Dibuka Naik 0,15%

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |