Jakarta, CNBC Indonesia - Hamas telah menyetujui proposal gencatan senjata Gaza yang diterima dua hari lalu dari mediator di Mesir dan Qatar. Demikian pernyataan Pemimpin Hamas Khalil al-Hayya dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dikutip Reuters, Minggu (30/3/2025).
"Kami menanggapinya dengan positif dan menerimanya. Kami berharap Israel tidak akan merusaknya," ujar al-Hayya.
Sumber Reuters pada Kamis (27/3/2025), mengungkapkan bahwa Mesir telah menerima indikasi positif dari Israel atas proposal gencatan senjata baru yang akan mencakup fase transisi. Proposal itu menyarankan Hamas membebaskan lima sandera Israel yang ditahan setiap pekan.
Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan telah mengadakan serangkaian konsultasi sesuai dengan usulan yang diterima dari mediator. Israel pun telah menyampaikan kepada mediator sebuah usulan balasan dengan koordinasi dengan AS.
Reuters telah menanyakan Kantor PM Israel apakah mereka menyetujui usulan gencatan senjata. Akan tetapi belum ada respons yang diberikan.
Gencatan senjata bertahap
Fase pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 19 Januari 2025 usai 15 bulan peperangan. Gencatan senjata itu meliputi penghentian pertempuran, pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan Hamas, dan pembebasan beberapa tahanan Palestina.
Fase kedua dari kesepakatan tiga fase dimaksudkan untuk fokus pada kesepakatan terkait pembebasan sandera yang tersisa dan penarikan pasukan khusus Israel dari Gaza. Hamas mengatakan, setiap usulan harus memungkinkan peluncuran fase kedua, sementara Israel telah menawarkan untuk memperpanjang fase pertama yang berlangsung selama 42 hari.
Menanggapi seruan Israel dan AS agar Hamas melucuti senjata, al-Hayya mengatakan, persenjataan Hamas tidak akan dilucuti selama pendudukan Israel masih berlangsung. Israel dan AS mengatakan, Hamas tidak boleh memiliki peran dalam pengaturan Gaza pascaperang.
Lebih dari 50 ribu warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel di Gaza, kata pejabat Palestina. Israel memulai serangan usai ribuan pria bersenjata pimpinan Hamas menyerang komunitas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menculik 251 orang sebagai sandera, menurut penghitungan Israel.
(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Israel Gempur Gaza, 37 Warga Palestina Dilaporkan Tewas
Next Article Sudah Sepakat Gencatan Senjata, Israel Masih Sibuk Bombardir Gaza