Jakarta -
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyambut baik rencana penyelenggaraan Program Studi Seni Pencak Silat di Fakultas Seni Pertunjukan ISBI Bandung menyusul pengakuan UNESCO atas seni tradisi pencak silat. Hal tersebut sebagai upaya untuk melestarikan budaya tradisi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Fadli Zon ketika menerima kunjungan dari perwakilan Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, serta pelaku budaya dan pesilat dari Jawa Barat di Jakarta, Senin (2/6/2025).
"Menurut saya memang harus ada sekolah-sekolah tinggi yang mengenalkan pengetahuan-pengetahuan tradisional Indonesia. Strategisnya, kita akan menjadi jembatan kerja sama internasional dalam bidang pelestarian warisan budaya. Kemudian dapat menjadi rujukan global untuk studi seni pencak silat dan seni tradisi lainnya," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Selasa (3/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain membincangkan pembukaan Program Studi Seni Pencak Silat, dalam pertemuan tersebut juga didiskusikan kemungkinan dibuatnya Academy of Arts di kantor perwakilan Indonesia di UNESCO. Menurut Fadli Zon, hal itu diperlukan sebagai upaya melembagakan dan menginstitusionalisasikan sebuah budaya atau produk budaya guna mencegah perselisihan di Indonesia.
Fadli Zon menambahan terkait Academy of Arts hal itu perlu dicari tahu langkah-langkah yang memungkinkan untuk menginisiasi. Menurutnya, untuk memperkenalkan seni dan budaya butuh momentum khusus.
"Kita tentukan targetnya dulu. Kalau kita mau memperkenalkan, perlu ada momentum, misalnya olimpiade. Itu bagus, karena ada target yakni suatu saat pencak silat bisa masuk olimpiade. Jika ada Festival Silat Internasional, harusnya diselenggarakan di Indonesia," papar Fadli Zon.
Sementara itu, perwakilan ISBI Yoyo Dasono mengatakan belum adanya institusi pendidikan tinggi yang secara khusus mencetak sarjana pencak silat dengan kompetensi akademik yang komprehensif. Menurutnya, ada kesenjangan antara status internasional pencak silat sebagai warisan budaya dunia dengan ketersediaan sumber daya manusia berkualifikasi tinggi.
Program studi ini diharapkan akan menghasilkan lulusan yang mampu menjadi agen pembangunan karakter bangsa melalui nilai-nilai pencak silat. Melalui program ini diharapkan juga dapat berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) UNESCO, khususnya dalam bidang pendidikan berkualitas, pelestarian budaya, dan pembangunan berkelanjutan.
"Program tersebut nantinya akan menjadi visi jangka panjang dan sekaligus pondasi bagi pengembangan Academy of Arts UNESCO, yang akan memperkuat posisi Indonesia sebagai guardian dan developer warisan budaya tak benda di tingkat global," tutup Yoyo.
Tonton juga Video: Momen Rano Karno Buka Kejuaraan Pencak Silat di GOR Ciracas
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini