Jakarta -
Gubernur Banten Andra Soni mengunjungi SMK PGRI 3 Kota Serang yang mengikuti program sekolah swasta gratis. Andra ingin memastikan tak ada pungutan lagi kepada siswa, meskipun administrasi dan pendanaan program belum selesai 100 persen.
Andra Soni mengunjungi dan menjadi pembina upacara di SMK PGRI 3 Kota Serang pada Senin (15/9/2025). Dalam kesempatan itu, ia menyerahkan secara simbolis rekening siswa yang digunakan untuk program sekolah SMA/SMK/SKh gratis.
Andra menyebut sekolah ini menerima dua program yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat, dan sekolah gratis dari Pemerintah Provinsi Banten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi juga kami memastikan bahwa sekitar 1.400 lebih siswa-siswi di sini telah menerima program Makan Bergizi Gratis dari Pak Prabowo. Selain itu, 400 lebih siswa di sini juga menerima program Sekolah Gratis dari Pemerintah Provinsi Banten," kata Andra kepada wartawan.
Andra menegaskan pihak sekolah yang ikut program tidak boleh menarik iuran lagi. Ia menyinggung soal nota kesepahaman (MoU) antara yayasan dengan Pemerintah Provinsi Banten.
"Memang nggak boleh, karena mereka sudah menandatangani MoU. Kalau melanggar MoU, bukan sekadar putus kontrak, tapi ada konsekuensi hukumnya," katanya.
"Ya, ada konsekuensi hukumnya. MoU itu bukan main-main, MoU antara yayasan atau pihak sekolah dengan Pemerintah Provinsi Banten," lanjutnya.
Andra menyebut akan berkeliling ke sekolah-sekolah lain untuk memastikan program tetap berjalan dan tak ada pungutan lain.
"Maka saya keliling nih untuk memastikan jalan enggak. Oke, secara administrasi mungkin jalan, tapi substansi pendidikannya sendiri jalan enggak," katanya.
Sementara itu, Kepala SMK PGRI 3 Kota Serang, Achmad, menyampaikan terima kasih atas adanya program sekolah swasta gratis. Ia menegaskan pihaknya tidak menarik iuran kepada siswa kelas X.
"Untuk kelas 10 tidak ada. Sama sekali kami tidak memungut satu rupiah pun dari program yang digelontorkan Pemerintah Provinsi Banten melalui Pak Gubernur," katanya.
(aik/yld)
