Jakarta -
Ratusan siswa di sejumlah daerah melakukan aksi protes usai terancam gagal ikut Seleksi Nasional Tingkat Berprestasi (SNBP). Aksi para siswa dipicu karena sekolah lalai mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Sebagai informasi, SNBP merupakan sistem seleksi nasional masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) program sarjana dan diploma. SNBP dilaksanakan berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan rapor serta prestasi akademik dan non-akademik siswa. Artinya, murid berpeluang masuk perguruan tinggi tanpa melalui tes.
Setelah siswa mendaftar ke perguruan tinggi yang dituju, para murid ini harus mengisi PDSS yang mana tahap ini dilakukan oleh pihak sekolah. Pengisian PDSS ini dimulai sejak 6 Januari hingga 31 Januari 2025. Saat pengisian PDSS ini lah yang jadi pangkal masalah protes siswa di sejumlah daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. SMAN 4 Karawang
Sebanyak 141 murid SMAN 4 Kabupaten Karawang, Jawa Barat, gagal mendaftar SNBP diduga karena kelalaian pihak sekolah. Orang tua murid kecewa dan menilai sekolah lalai karena belum merampungkan pengisian PDSS.
Ujang (50), salah seorang wali siswa yang ikut aksi, mengatakan kegagalan anaknya ikut SNBP bukan karena kesalahan siswa. Melainkan kelalaian sekolah dalam mengisi data tepat waktu.
"Ini bukan kegagalan, sama saja ini digagalkan oleh kelalaian. Karena pihak sekolah sebenarnya punya waktu sejak 6 Januari 2025 hingga 31 Januari 2025 untuk melakukan pengisian data PDSS," kata dia, seperti dikutip Antara, Kamis (6/2/2025).
2. SMAN 17 Makassar
148 Siswa SMAN 17 Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), juga terancam gagal ikut SNBP. Hal ini dikarenakan pihak sekolah salah jam saat isi PDSS.
Wakil Kepala SMAN 17 Makassar Kartini Kurnia menerangkan operator yang bertugas lalai terkait batas waktu pengisian data siswa ke PDSS. Operator mengira batas akhir input data pukul 24.00 Wita tanggal 31 Januari, ternyata hanya sampai pukul 15.00 Wita.
"Yang bertugas adalah operator sekolah ini bagian dari kurikulum (satu orang). Operator sekolah ini bisa dikatakan lalai. Dia menganggap kerjaan ini gampang, biar sebentar dikerja. Dia tidak pernah menyangka deadline itu cuma pukul 15.00 Wita, kan biasanya kan sampai pukul 24.00 Wita," ujar Kartini, dikutip detikSulsel, Kamis (6/2/2025).
3. SMKN 1 Depok
Aksi protes gagal SNBP juga dilakukan siswa SMKN di Depok. Kepala Sekolah SMK N 1 Depok, Lusi Triana mengatakan hal tersebut bermula dari siswa yang memenuhi syarat untuk melakukan tes Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), tapi tidak bisa masuk ke seleksi tersebut.
Lusi menjelaskan hal itu dipicu keterlambatan operator sekolah dalam memasukkan data siswa ke sistem. Dia enggan menjelaskan lebih rinci terkait permasalahan yang dialami pihak sekolah.
"Langsung ke kendalanya aja ya. Jadi kendalanya itu karena keterlambatan sih sebetulnya. Jadi operator kami terlambat dalam memasukkan data ke sistem tersebut. Kurang lebih seperti itu. Kalau untuk teknisnya (kendalanya) sih, nanti bisa disampaikan oleh yang bersangkutan," jelasnya.
4. MAN 1 Lamongan
Siswa MAN 1 Lamongan juga protes ke sekolah karman gagal SNBP. Bahkan kasus di Lamongan ini viral arena guru menjelaskan ke siswa sambil menggebrak meja.
Kepala Sekolah MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah membenarkan video yang viral itu terjadi di sekolahnya. Dia menyampaikan kejadian itu menjadi evaluasi pihak sekolah.
"Itu momen waktu menyampaikan ke anak-anak karena anak-anak tidak bisa mengikuti yang dari eligible. Karena semuanya harus kami sampaikan ke anak-anak secara transparan," kata Nur, dikutip detikJatim, Kamis (6/2/2025).
5. SMKN 10 Medan
SMK Negeri 10 Medan minta maaf usai ratusan siswa gagal mengikuti SNBP. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Negeri 10 Medan, Pehulysa Sagala menjelaskan terjadi keterlambatan dalam finalisasi terkait data e-rapor ke sistem PDSS sehingga siswa tidak bisa mendaftar jalur SNBP.
"Kesalahannya sebenarnya terjadi keterlambatan finalisasi terkait data e-rapor kita semester V yang tidak tertarik ke sistem PDSS mengakibatkan anak-anak kita ini tidak bisa mendaftar jalur SNBP, di situ masalahnya sebenarnya," jelasnya.
Pehulysa menyebutkan proses penginputan sudah berjalan panjang mulai dari mengumpulkan data siswa. Namun karena penggunaan e-rapor baru dilakukan tahun ini, pihaknya mengaku ada faktor human error dalam hal ini.
6. MAN 2 Model Medan
Ratusan siswa MAN 2 Model Medan juga melakukan demonstrasi di pelataran sekolah karena tak bisa mendaftar PTN jalur SNBP. Siswa Kelas 12 MAN 2 Model Medan, Haqqi menyebut aksi yang dilakukan para siswa juga sebagai bentuk luapan kekecewaan lantaran diberi harapan palsu oleh pihak sekolah.
"Harapan palsu, sudah sampai 3 kali perpanjangan finalisasi PDSS, enggak difinalisasi juga," ungkap Haqqi, Jumat (7/2/2025).
Haqqi menyebutkan saat para siswa tinggal tahap finalisasi, namun tidak ada kelanjutan dari pihak sekolah. Haqqi juga menyebut pihak MAN 2 Model Medan mengklaim nilai semester 1 dan 2 sudah diinput pihak sekolah.
7. SMAN 7 Cirebon
SMA Negeri 7 Cirebon berharap Panitia SNPMB memberikan waktu bagi sekolah melengkapi PDSS. SMA Negeri 7 Cirebon mengakui adanya kelalaian yang menyebabkan keterlambatan dalam proses tersebut.
Candro mengakui pihak sekolah lalai saat tahap pengisian PDSS. Dia bahkan menyatakan SMA Negeri 7 siap mendapatkan sanksi.
"Silakan, boleh, memberikan sanksi administratif kepada sekolah yang lalai atau yang gagal. Tapi jangan anak-anak kami. Karena perjuangan mereka, harapan mereka, salah satu dari berbagai harapan itu yang namanya SNBP dari jalur prestasi," ucap Candro.
8. SMAN 1 Cileunyi
Para orang tua siswa melakukan audiensi dengan pihak SMAN 1 Cileunyi usai anaknya terancam gagal ikut SNBP masuk perguruan tinggi. Kepala Tata Usaha SMAN 1 Cileunyi Daman Darmawan mengakui ada kelalaian yang dilakukan sekolah.
"Perlu kami sampaikan kaitan dengan permasalahan PDSS yang ada di SMA kami, iya itu adanya keterlambatan input di saat detik-detik terakhir kami tidak sampai kepada finalisasi," kata Daman.
Darman menilai gagalnya finalisasi tersebut disebabkan karena adanya salah satu siswa yang gagal. Kata dia, dalam sistem tersebut jika ada satu yang gagal, maka semua siswa lainnya turut gagal dalam proses tersebut.
9. SMKN 2 Solo
Penginput data PDSS SMKN 2 Solo, Joko Widodo, mengungkap kendala yang menyebabkan siswa gagal ikut SNBP. Dia mengatakan ada program studi yang double.
"Kendala ada program studi dobel. Kok bisa dobel? Dari awal tidak tahu, di tahun-tahun sebelumnya sama, tapi nggak masalah. Dulu nggak masalah ada yang dobel gitu. Baru ini yang jadi masalah, buat saya seperti ini," kata Joko saat ditemui di SMKN 2 Solo, Banjarsari, Kamis (6/2/2025).
"Ya karena di tanggal 31 (Januari) itu SMK 2 mengajukan untuk penghapusan data program studi. Syarat untuk penghapusan data program studi itu, semua data harus dihapus baru bisa dihapus (data program studinya)," sambung dia.
10. SMAN 1 Mempawah Kalimantan Barat
Siswa SMAN 1 Mempawah juga yang menggelar demonstrasi pada Senin (3/2). Mereka protes atas kelalaian guru yang tidak mendaftarkan data siswa ke PDSS.
Akibatnya, siswa-siswa SMAN 1 Mempawah tidak bisa mendaftar kuliah lewat jalur SNBP. Disdik Kalbar kemudian memberikan teguran dan pemanggilan terhadap pihak guru SMAN 1 Mempawah.
Disdikbud Kalbar menilai pihak sekolah gagal menginput data siswa. Padahal penginputan data itu adalah syarat untuk siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi melalui jalur tanpa tes tersebut.
(idn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu