Buru-Buru Gali Tanah Buat Liang Lahat Malah Nemu Mahkota Emas 2,4 Kg

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kejadian tak terduga terjadi di Cirebon, Jawa Barat, di mana seorang tukang gali kubur yang menemukan logam amat berharga yakni dua mahkota emas saat menggali kuburan untuk seorang yang telah meninggal.

Menurut harian Merdeka (10 November 1989), dua mahkota emas tersebut memiliki kadar 24 karat dan masing-masing sebesar 1,2 Kg. Jadi, total 2,4 Kg.

Setelah ditemukan, dua mahkota emas itu diberikan kepada kepolisian setempat. Begitu juga logam-logam lain yang setelah ditimbang memiliki berat 1-2 Kg.

Tidak diketahui lebih lanjut apakah tukang gali kubur itu mendapat keuntungan dari penemuan mahkota emas. Tidak diketahui lebih lanjut pula asal-usul mahkota emas tersebut.

Kronologi Seorang Tukang Gali Kubur Temukan Mahkota Emas

Tukang gali kubur tersebut bernama Abas. Bersama dengan sembilan rekannya, ia mendapatkan perintah untuk menggali kuburan oleh pihak keluarga Sabur. Adapun Sabur sendiri merupakan seorang yang telah meninggal dan keluarganya memerintahkan Abas untuk menggali kuburan untuk Sabur.

Ketika mendapatkan perintah tersebut, Abas dengan rekannya pun bergegas dan berangkat pagi buta. Mereka tahu waktu tak bisa menunggu. Liang lahat berukuran 2x1 meter harus siap sebelum jenazah tiba.

Dengan cangkul dan sekop di tangan, mereka menuju titik lokasi pemakaman. Di bawah sinar matahari yang baru saja menyapa, Abas mulai mengayunkan cangkulnya ke tanah merah yang masih diselimuti rumput berembun pagi.

Namun, di kedalaman baru sekitar setengah meter, Abas mulai merasakan hal janggal. Suara cangkul tiba-tiba berubah. Bukan suara tanah atau batu biasa, tetapi dentingan nyaring khas logam yang saling beradu.

"(Seperti) batu kapur," ungkap Abas kepada Suara Karya (10 November 1989).

Setelah diperiksa lebih dekat, ternyata cangkulnya bukan mengenai batu kapur, melainkan benda logam berbentuk bundar yang terkubur di dalam tanah. Penasaran, Abas dan rekan melanjutkan penggalian lebih dalam. Secara hati-hati, mereka mengurai tanah hingga kedalaman setinggi pinggang. Satu per satu kejutan muncul.

Abas menemukan dua logam berukuran panjang melintang di dalam tanah. Bersamaan itu, dia juga mengungkap 27 logam berbentuk bulat dengan masing-masing berat berkisar 0,5-1 Kilogram. Belum habis rasa penasaran, dia bergegas mengambil cangkul dan perlahan menyibak tanah. Kali ini, dia pun kaget terperanjat.

Muncul benda berkilau yang ternyata setelah diangkat adalah dua mahkota emas. Kerumunan pun langsung terjadi. Ternyata para tukang gali kubur sukses menemukan harta karun terpendam.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dua mahkota emas tersebut memiliki kadar 24 karat dan masing-masing sebesar 1,2 Kg. Jadi, total 2,4 Kg. Masa itu, harga 1 gram emas hanya Rp 10.000 per gram, sehingga berat segitu bisa diperoleh dengan harga Rp 24 juta.

Untuk ukuran tahun 1989, nominal Rp24 juta sangat fantastis. Harga bensin saja masih Rp150 per liter. Maka, para tukang gali kubur itu bisa membeli bensin 160.000 liter. Jika dikonversikan ke masa sekarang dengan harga emas 1 gram 1,8 juta, maka 2,4 Kg kala itu setara Rp2,8 miliar hari ini. Sangat fantastis.

Namun, Abas dan rekannya tidak merasa egois. Mereka kemudian menyerahkan mahkota tersebut kepada pihak kepolisian.

Jejak Harta Karun di Pulau Jawa

Ketika menemukan mahkota emas tersebut, Abas mengatakan bahwa di mahkota tersebut tidak ada catatan tertulis, baik itu Jawa Kuno, Arab atau lainnya, yang tertera pada mahkota emas. Di mahkota hanya terdapat ukiran-ukiran berbentuk silang.

"Tidak ada tulisan Jawa Kuno, Arab, atau lainnya, cuma ada ukiran berbentuk silang," ungkap Abas.

Penemuan harta karun emas oleh para tukang gali kubur membuat otoritas terkait menutup kompleks pemakanan. Sebab diduga kuat ada harta karun lagi, sehingga tidak boleh lagi digunakan untuk mengubur jenazah.

Penemuan harta karun di lahan pemakaman Cirebon Jawa Barat menambah daftar panjang jejak harta karun di tanah Jawa. Salah satu paling fenomenal adalah Harta Karun Wonoboyo yang terungkap pada 1990. Sepanjang tahun tersebut, warga di desa yang berada di Klaten Jawa Tengah itu banyak menemukan harta karun emas dengan berat bervariasi.

Paling besar mencapai 16 kg yang ditemukan oleh petani bernama Cipto Suwarno. Pada 17 Oktober 1990, Cipto menemukan benda berbalut emas seberat 16 kg ketika hendak menggali lahan untuk pertanahan.

"Jika dirinci, barang temuan tadi terdiri dari bokor gembung, 6 tutup bokor, 3 gayung, 1 baki, 97 gelang, 22 mangkuk, pipa rokok, guci besar, 2 guci kecil, 11 cincin, 7 piring, 8 subang, tas tangan, keris, manik-manik, dan uang logam," tulis Tempo (3 November 1990).

Para arkeolog menyimpulkan seluruh harta karun tersebut berasal dari akhir abad ke-9 hingga pertengahan abad ke-10.

Kesimpulan ini diperoleh karena bentuk temuan emas yang sesuai dengan zamannya. Dalam mangkuk emas ada relief Ramayana. Lalu, di koin emas terdapat tulisan "Saragi Diah Bunga."


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Emas Ambles-Pemakaman Paus, Kardinal Kumpul di Vatikan

Next Article Wow! Harta Karun Hijau RI Ini Sumbang Rp 2,1 Triliun ke Negara

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |