Jakarta -
Polda Metro Jaya menerapkan standar ketat dalam pengolahan hingga pendistribusian Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cengkareng, Jakarta Barat. Tim dari Teknologi Laboratorium Medis Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya dilibatkan untuk melakukan pengujian makanan agar aman dikonsumsi penerima manfaat.
detikcom menyaksikan langsung proses pengecekan dan pengujian makanan pada saat berkunjung ke SPPG Cengkareng Polda Metro Jaya, Kamis (6/11/2025). Pengecekan dan pengujian terhadap menu makanan dilakukan oleh tim dari Biddokkes Polda Metro Jaya.
Pengecekan dan pengujian dilakukan pada pagi hari, mulai pukul 06.00 WIB atau sebelum distribusi kloter pertama MBG ini dikirim ke sekolah-sekolah. Proses ini rutin dilakukan setiap hari oleh tim Biddokkes Polda Metro Jaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Briptu Firstian Adhiatna dari tim dari Teknologi Laboratorium Medis Biddokkes Polda Metro Jaya memimpin langsung pengujian makanan itu. Sebelum pengecekan dimulai, Briptu Firstian bersama tim terlebih dahulu mengeluarkan alat-alat yang diperlukan.
Briptu Firstian menjelaskan, pengecekan dan pengujian ini dilakukan dengan 4 parameter. Dia menyebut 4 parameter itu yakni uji kandungan formalin, sianida, arsenik, dan nitrit.
"Untuk pemeriksaan ini kita menggunakan 4 parameter, satu ada formalin, dua sianida, tiga arsenik, empat nitrit gitu," kata Firstian saat proses pengecekan dan pengujian berlangsung.
Dia mengatakan 4 parameter ini berbahaya jika sampai dikonsumsi oleh manusia, terutama nitrit, arsenik, sianida yang masuk ke dalam golongan logam berat. Firstian menekankan, jika hasil pengujian menunjukkan reaksi positif, maka pihaknya akan langsung menarik menu MBG yang akan disajikan.
"Ya positif sedikit pun juga kami tarik. Kita berpikir ini adalah jangka panjang untuk anak-anak bangsa gitu loh, ke depannya. Enggak mungkin dong kita menyediakan makanan yang tidak bergizi, yang terlalu banyak bahan kimianya itu tidak baik gitu, makanya kami mengantisipasi," jelasnya.
Proses pengecekan dan pengujian berlangsung sekitar 15 menit. Setiap menu MBG dari SPPG Cengkareng Polda Metro diperiksa satu per satu untuk memastikan kualitasnya tetap sehat dan layak konsumsi.
Setelah melakukan pengecekan dan pengujian, tim Teknologi Laboratorium Medis Biddokkes Polda Metro Jaya pun langsung menginformasikan hasilnya kepada ahli gizi dan kepala SPPG. Barulah setelah hasil tersebut keluar, jika tidak ada menu makanan yang positif dari keempat parameter itu, MBG segera didistribusikan.
Kepala SPPG Cengkareng Polda Metro Jaya, Triya Ruliyanti, turut memberikan penjelasan mengenai komitmen pengecekan dan pengujian yang dilakukan untuk menjaga kualitas makanan.
"Kalau untuk Dokkes memang setiap hari. Dokkes itu datang setiap hari sebelum tim pemorsian. Tim pemorsian itu untuk morsi ke tiap-tiap ompreng, gitu," terang Triya kepada detikcom.
Triya menegaskan SPPG Cengkareng Polda Metro Jaya tidak memberikan toleransi terhadap makanan yang tidak memenuhi standar pengecekan dan pengujian dari tim Dokkes. Jika ditemukan makanan yang tidak lolos uji, menu tersebut bakal langsung ditarik dan digantikan dengan menu lainnya yang juga melalui proses pengujian.
"Dan apabila ada yang terbukti positif, itu akan ditarik, dan kita juga harus diganti dengan komponen yang ada atau mungkin kita bisa membelinya lagi komponen-komponen yang baru. Ini sangat ditekankan," ungkap Triya.
"Jadi dokkes itu ada dua uji, yang pertama uji organoleptik, yang untuk dicicipi. Awalnya untuk mencium, kemudian dicicipi dan dirasa. Kemudian yang kedua itu ada uji kimiawi. Uji kimiawi itu ada dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Apakah bahan-bahan kimia itu mengandung formalin? Apakah mengandung arsenik? Apakah sianida? Apakah nitrit? Itu yang sangat ditekankan," pungkasnya.
Arahan Kapolri Terus Dukung Program Pemerintah
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam berbagai kesempatan, memerintahkan jajarannya untuk terus mendukung program pemerintah, termasuk MBG. Hal itu telah dibuktikan dengan pembentukan SPPG Polri yang kini telah mencapai 672 unit dengan total estimasi penerima manfaat mencapai 2.352.000 juta orang serta menyerap tenaga kerja sebanyak 33.600 Naker.
Dari SPPG tersebut, terdapat sebanyak 159 SPPG telah beroperasional, 115 SPPG masih dalam tahap persiapan operasional, 371 SPPG dalam tahap pembangunan, dan 27 SPPG baru saja dilakukan groundbreaking. Ke depan Polri menargetkan pembangunan 1.500 SPPG.
Kapolri memastikan Polri tidak akan berhenti dalam mendukung program pemerintah. Dia mengatakan Polri akan terus mengoptimalkan program MBG ini.
"Dan tentunya kita tidak akan berhenti sampai sini, jadi progres pembangunan SPPG terus akan kita optimalkan sampai dengan akhir tahun, sehingga kita bisa maksimal untuk betul-betul mendukung program Pak Presiden terkait program MBG yang saat ini sedang dicanangkan," kata Kapolri dalam kesempatan sebelumnya.
Kapolri juga memastikan makanan yang berasal dari SPPG di bawah naungan Polri sudah lebih dulu melewati uji makanan. Sebab, dia mengatakan selalu memberikan arahan mengenai test food kepada anggota sebelum makanan MBG itu didistribusikan.
"Dan tentunya saya selalu menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran agar terkait dengan proses masak, distribusi, sampai di tempat selalu dilakukan quality control dengan melaksanakan test food security, sehingga memastikan bahwa saat makanan sampai di siswa semua sampai di sekolah semuanya dalam keadaan higienis dan siap saji. Karena itu memang jadi penekanan kita khususnya SPPG di bawah naungan Mabes Polri maupun Polda jajaran," jelasnya.
Komitmen Kapolda Metro Pastikan MBG Lancar
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri juga memastikan SPPG yang berada di bawah naungan Polda Metro Jaya siap mendukung program MBG. Hal itu dia sampaikan saat meninjau dapur SPPG Cengkareng.
Irjen Asep menjelaskan seluruh proses produksi berjalan sesuai standard operating procedure (SOP). Mulai dari pemeriksaan keamanan bahan makanan hingga pengecekan keamanan pangan oleh tenaga medis.
"Kami memastikan makanan yang diproduksi aman, bergizi, dan siap dikemas serta didistribusikan ke sekolah-sekolah sekitar," ujar Asep, Jumat (24/10).
Dia juga menegaskan harapannya agar program ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak menjadi generasi yang lebih sehat, kuat, dan sejahtera.
(knv/knv)


















































