Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) membukukan aset Rp 401 triliun, naik 12,01% secara tahunan (yoy) pada kuartal I-2025. Hal ini ditopang oleh pembiayaan yang naik 16,21% yoy menjadi Rp 287 triliun.
Plt. Direktur Utama Bob Tyasika Ananta mengatakan bahwa pada kuartal pertama di atas pertumbuhan industri. "Pertumbuhan di atas industri dengan kualitas sehat," katanya dalam paparan kinerja kuartal I-2025, Rabu (30/4/2025).
Bob menjabarkan bahwa aset industri perbankan syariah tumbuh 9,2% yoy, lebih tinggi dibandingkan industri secara keseluruhan, yakni 6,34% yoy.
Namun dari sisi pangsa pasar, aset perbankan syariah turun 23 basis poin (bps) menjadi 7,44%. Akan tetapi pangsa pasar pembiayaan bank syariah naik tipis dari 3,5% menjadi 3,56%.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Risiko Grandhis Helmi Harumansyah mengatakan hampir seluruh segmen pembiayaan tumbuh positif. Wholesales naik 17,27%, ritel naik 14,92% yoy, dan konsumer tumbuh 16,08% yoy.
"Pembiayan yang positif kualitas yang sehat, NPF gross 1,88%," katanya.
Secara garis besar, Grandhis menjelaskan bahwa BSI dapat menjaga kualitas pembiayaan karena memiliki fokus bisnis dan target pasar yang tepat. Hal ini tercermin dari kualitas pembiayaan baru seluruh segmen nyaris 100% berada di kolektibilitas 1 atau lancar.
Adapun BSI membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp1,87 triliun, naik 10,05% secara tahunan (yoy) pada kuartal I-2025, dari setahun sebelumnya sebesar Rp1,70 triliun.
Mengutip laporan keuangan di media massa, perolehan laba tersebut tidak terlepas dari pendapatan dari penyaluran dana sebesar Rp7,09 triliun, naik 12,45% yoy dari setahun sebelumnya Rp6,30 triliun.
Bagi hasil untuk pemilik dana investasi ikut meningkat 20,28% yoy menjadi Rp2,31 triliun. Lantas, pendapatan setelah distribusi bagi hasil meningkat 9% yoy menjadi Rp4,77 triliun.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
